Tahsin dan Tahfizh merupakan dua cabang ilmu yang tidak bisa dipisahkan, Objek dari keduanya sama yaitu Alquran, namun fokus bahasannya agak sedikit berbeda.
Tahsin? Apa itu Tahsin? Pasti kita semua pernah mendengar istilah ini bukan?, Ya, Istilah ini merupakan berasal dari bahasa Arab yang secara bahasa bermakna membaguskan atau memperbaiki bacaan, sedangkan menurut istilah, "Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan sifat yang pasti dan sifat yang kadang-kadang berubah".Â
Maksud dari sifat yang pasti disini adalah satu sifat huruf yang memang wajib ada padanya, seperti: huruf "Sin", huruf "sin" dimanapun letak barisnya maka sifat yang wajib ada padanya adalah  Al-Hams (mengalirnya nafas), sedangkan maksud dari sifat yang kadang berubah adalah sifat yang ada pada huruf yang ditentukan oleh barisnya, contonya huruf "Ro", ketika huruf "Ro" berharakat fathah, maka sifatnya adalah Tafkhim sedangkan ketika huruf "Ro" berharokat kasroh, maka sifatnya pun berubah menjadi Tarqiq, itulah kenapa didefenisikan seperti diatas. Â
Nah, Tahsin merupakan salah satu cabang ilmu dalam mempelajari Alquran, fokus bahasannya itu khusus kepada memperbaiki dan membaguskan bacaan Alquran.
Didalam ilmu Tahsin, kita akan mempelajari bagaimana pengucapan huruf-huruf Hijaiyah yang benar, jadi kita bisa membedakan mana huruf "Sya" dan mana huruf "Tsa", sekilas memang terlihat sama.
Namun nyatanya mereka adalah dua huruf yang sangat berbeda, huruf "Sya" tempat keluar (Makharijul huruf) nya dari tengah lidah menyentuh langit-langit mulut, sedangkan huruf "Tsa" keluar dari ujung lidah antara gigi seri atas dan bawah, jauh berbeda bukan?, Ya, sangat berbeda, namun sering kali salah dibaca oleh kita yang tidak pernah belajar Tahsin. Â
Bukan hanya itu saja, dalam ilmu Tahsin kita juga akan mempelajari sifat-sifat huruf, hukum nun sukun dan tanwin, hukum mim sukun, bacaan Mad, Tafkhim Tarqiq, dan masih banyak lagi yang lainnya, yang jelas ruang lingkup dalam ilmu Tahsin ini sangatlah luas dan perlu kemauan serta fokus pembelajaran untuk bisa mahir dalam ilmu ini.
Kenapa kita harus belajar Ilmu Tahsin? Jadi, tujuan dari mempelajari Ilmu Tahsin itu ialah selain dari hukum mempelajarinya fardhu Kifayah, juga agar terhindar dari kesalahan-kesalahan, baik kesalahan yang berat/fatal (Lahnul Jaliy), maupun kesalahan yang ringan (Lahnul Khafi), kesalahan fatal seperti: salah huruf, salah baris, salah tempat berhenti (mewaqafkan) bacaan, salah dalam memulai bacaan (Ibtida'), salah dalam membaca mad (yang pendek dipanjangkan dan yang panjang dipendekkan) dan yang terakhir tidak membaca Tasydid. Kita harus tau apabila kita melakukan kesalahan-kesalahan diatas, itu hukumnya haram, kenapa bisa haram?Â
Karena kesalahan-kesalahan diatas dapat merubah makna Alquran. Jadi harus hati-hati, jangan sampai kita membaca Alquran niatnya ingin dapat pahala, tetapi malah dapat dosa karna melakukan kesalahan-kesalahan diatas yang dapat mengubah makna Alquran.
Sedangkan kesalahan ringan seperti: salah dalam membaca mad Far'i (Mad yang seharusnya dibaca 4 harokat namun terbaca menjadi 2 harokat), seperti bacaan pada mad Jaiz Munfashil, yang seharusnya dibaca 4 harakat akan tetapi terbaca kita menjadi 2 harakat, kesalahan ringan yang selanjutnya adalah tidak membaca ghunnah, kesalahan-kesalahan ringan ini apabila kita lakukan maka hukumnya adalah Makruh, karna tidak sampai merubah makna dari ayat Alquran, akan tetapi yang namanya kesalahan baik berat maupun ringan, hendaklah keduanya dihindari agar kesempurnaan bacaan dapat kita raih.
Apa hukum mempelajari Ilmu Tahsin? Nah, seperti yang telah disinggung diatas, bahwa hukum mempelajari Ilmu Tahsin adalah Fardhu Kifayah, jadi apabila sudah ada satu orang yang mempelajari (Mahir) Ilmu Tahsin di suatu Kampung, maka terlepaslah kewajiban orang-orang yang ada di kampung itu untuk mempelajari Ilmu Tahsin tersebut,
Akan tetapi hukum membaca Alquran dengan Tajwid (Tahsin) adalah Fardhu A'in (Kewajiban atas diri sendiri) Sesuai dengan Firman Allah didalam Alquran surah Al-Muzzammil ayat 4, dimana Allah memerintahkan kita untuk membaca Alquran secara Tartil (perlahan-lahan), yang mana maknanya sama dengan Tahsin itu sendiri.
Artinya: "Dan bacalah Al quran itu dengan Tartil (perlahan-lahan)"
Makna Tartil disini sesuai dengan pendapatnya Ali bin Abi Thalib ketika beliau ditanya oleh para sahabat tentang makna Tartil pada Surah Al-Muzzammil ayat 4 tersebut maka beliau mengataan: "Tartil adalah mentajwidkan (mentahsinkan) huruf dan mengetahui tenpat-tempat berhentinya".
Tahfizh? Pasti kita juga sering mendengar istilah ini, sudah tidak asing lagi bukan? Ya, pastinya, bahkan anak kecil pun pasti tau istilah ini, karna sekolah-sekolah Islam swasta sekarang telah menjadikan Tahfizh sebagai pelajaran bidang studi. Alhamdulillah.
Istilah Tahfizh juga berasal dari bahasaa Arab yang mempunyai arti menghafal, menjaga, dan memelihara, sedangkan Tahfizhul Quran memiliki makna proses penghafalan Alquran. Fokus bahasannya itu khusus kepada menghafal dan menjaga hafalan Alquran. Orang yang menghafal Alquran disebut dengan Hafizh.Â
Banyak orang yang menganggap sebutan Hafizh itu hanya untuk mereka yang hafal 30 juz Alquran, padahal tidak, sebutan Hafizh Quran itu bukan hanya untuk mereka yang hafal 30 juz, tapi juga bagi setiap orang yang memiliki hafalan Alquran dan menjaganya agar tidak lupa serta megamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, walaupun yang dihafal hanya surah Al-Fatihah misalnya, tetap disebut Hafizh Quran karna dia mempunyai hafalan dan ia menjaganya.
Menghafal Alquran itu mudah, Yaqin lah, Â karena didalam Alquran Surah Al-Qamar ayat 17 Allah telah memberikan jaminan mudahnya menghafal Alquran, "Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?". Ayat ini disebutkan 4 kali dengan redaksi yang sama didalam Surah ini.
Dalam kitab Tafsir Al-Wajiz karangan Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhaili, Beliau menafsirkan ayat ini "Allah menjelaskan dari yang Nampak pada karunia dan Rahmat-Nya, dimana Dia telah menjadikan Alquran mudah dan ringan, yang Dia turunkan dengan bahasa yang fasih dan sesuai lisan umat manusia, Alquran adalah fasih, terang lagi jelas. Oleh karenanya didapati siapa saja yang berharap Islam dari kalangan orang-orang non Arab, akan faham dari setiap rahasia dan kemudahannya didalamnya.
Nah, jadi sudah cukup jelas penjelasan ayat diatas tentang mudahnya dalam menghafal Alquran karna bahwasanya Allah lah yang sudah memberi jaminan kemudahan dalam mempelajari dan menghafal Alquran itu sendiri, jadi, tunggu apalagi, mari sama-sama kita niatkan untuk menghafal Alquran, tak hanya menghafal, namun mengamalkan kandungan isinya juga ya, Tapi tunggu dulu, sebelum Tahfizh kita harus Tahsin dulu ya...
Jadi, Ada satu kisah tentang seorang Hafizh Quran namun tidak belajar Tahsin sebelum menghafal. Sebut saja si Fulan, Â beliau menghafal Alquran disebuah rumah Tahfizh, beliau hafal Alquran dan hampir menyelesaikan hafalannya 30 Juz, namun beliau tidak belajar Tahsin sebelumnya, beliau langsung mulai menghafal Alquran dengan bacaan yang ala kadarnya, sampai akhirnya beliau hampir selesai 30 juz. Dan setelah itu, barulah beliau memutuskan untuk mulai belajar Tahsin (membaguskan bacaan), karna beliau merasa bacaannya kurang bagus dan beliau menyadarinya,. Namun, Beliau mengalami kesulitan, karna memang belajar Tahsin sesudah menghafal itu kesulitannya jadi double, kenapa ? karna beliau sudah terbiasa dengan bacaan yang ala kadarnya tadi, bacaan itu sudah tertanam di memorinya, sudah menyatu dijiwanya, dan sudah berulang-berulang sampai ratusan bahkan ribuan kali dibacanya ketika menghafal dan Muraja'ah. Disitulah kesulitan yang dirasakannya, harus memperbaiki bacaan-bacaan salah yang sudah tersimpan dimemori ingatannya, sangat sulit dan butuh waktu yang lama, tapi yaqinlah Insya Allah pasti tetap bisa diperbaiki, apalagi kalau Allah sudah berkehendak apa pun pasti bisa terjadi, dengan catatan si Fulan tadi memang harus benar-benar belajar dari awal, mempunyai kemauan yang kuat, Istiqamah, serta mencari guru yang bisa mendengarkan bacaan Alqurannya dan membaguskannya, maka dengan izin Allah, perlahan bacaannya akan bagus dan sesuai dengan kaedah Tajwid yang ada. Â
Jadi, mana yang mesti didahulukan? Tahsin atau Tahfizh?, Nah, dari kisah diatas dapatkita simpulkan bahwa Tahsin harus didahulukan sebelum Tahfizh, agar bacaan kita sudah menjadi bagus sebelum kita menghafal Alquran, karna kesulitan membaguskan bacaan setelah kita menghafal Alquran akan menjadi 2 kali lipat dari pada kita membaguskan bacaan terlebih dahulu sebelum menghafal Alquran, dan pastinya akan membuat kita jadi mudah dalam proses menghafal Alquran apabila kita sudah Tahsin sebelumnya, dan apabila kita tahu bacaan kita masih banyak salahnya, namun kita tetap menghafal Alquran tanpa mau belajar Tahsin maka setiap kesalahan yang kita buat tersebut akan dihitung sebagai dosa bagi kita, itulah makanya kita mesti belajar Tahsin dahulu sebelum Tahfizh, disamping hukum membaca Alquran dengan Tahsin adalah Fardhu 'Ain,Akan tetapi, kalau sudah terjadi seperti kisah diatas, jangan pesimis dan jangan merasa gak bisa diperbaiki lagi ya, asal ada niat, ikhtiyar, serta kemauan, pasti bisa, Yaqin dan percayalah kepada Allah. Belajar Tahsin itu mudah, kita saja yang terkadang mempersulit, kita sibuk dengan urusan dunia, kita merasa gak sempat, kita malu untuk memulai belajar karna merasa sudah tua atau karena gurunya lebih muda dari kita, hanya gara-gara itu kita tidak mau belajar ilmu tahsin, padahal kita sadar bahwa bacaan kita itu sangat tidak sesuai dengan kaedah ilmu Tajwid, dan lebih memprihatinkannya lagi kita merasa paling benar bacannya, paling merasa tahu semua hukum bacaan Alquran, padahal nyatanya nihil, namun kita tidak merasa terpanggil untuk belajar ilmu Tahsin tersebut, padahal sudah banyak yang mengajak untuk belajar, dizaman sekarang lagi, sudah banyak tersedia program pembelajaran Tahsin, baik secara offline maupun online, namun hati kita masih tetap tidak terpanggil, karna keangkuhan dan kesombongan kita tadi, inilah yang dapat mendatangkan dosa ketika kita membaca Alquran dengan salah-salah, kenapa ? karna kita tau bacaan kita tadi salah tapi kita gak mau belajar, seribu alasan kita berikan setiap kali kita diajak belajar.
Kaedah di atas sesuai dengan Perkataan Imam Ibnul Jazariy dalam matan Jazariy nya pada Bab Tajwidul Quran yang berbunyi:
    Â
Yang artinya: dan mengamalkan Tajwid hukumnya adalah wajib secara Mutlak bagi seluruh Muslim Mukallaf. Siapa saja orang yang sengaja tidak mengamalkan tajwid saat membaca Alquran, maka ia berdosa.
Maksud dari Siapa saja orang yang sengaja tidak mengamalkan tajwid saat membaca Alquran, maka ia berdosa adalah orang yang tahu bahwa bacaan Alquran nya banyak yang salah, tidak sesuai dengan kaedah Ilmu Tajwid, namun dia tidak mau belajar Ilmu Tajwid tersebut, tidak ingin tahu dan tidak ingin memperbaikinya, maka setiap kesalahan yang dilakukannya ketika membaca Alquran tadi adalah bernilai dosa. Na'udzubillah.
Namun, berbeda ya dengan orang yang bacaannya memang terbata-bata namun dia masih dalam proses belajar, dia tekun, dia terus semangat tanpa kata menyerah, dia terus berusaha untuk menyempurnakan bacannya, tapi karna masih dalam proses belajar, makanya masih terbata-bata membaca Alquran, namun baginya 2 pahala yaitu pahala atas bacaannya dan pahala atas kesungguhannya dalam mempelajari dan membaguskan bacaan Alquran, (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud) akan tetapi bukan berarti pahalanya melebihi pahala orang yang ahli Alquran ya, karna orang yang ahli Alquran tentu saja memperoleh derajat yang Istimewa disisi Allah Swt. Wallahu A'lam....
Tips membaguskan bacaan (belajar Tahsin) secara mudah dimasa pandemic
Dimasa pandemi sekarang ini, banyak yang beralasan tidak bisa belajar Tahsin dikarenakan semua program pembelajaran tutup dan tidak tahu kapan buka kembali, karna mengingat penyebaran virus corona di Negara kita masih terus meningkat. Nah, jadi ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan dirumah masing-masing untuk belajar Tahsin secara online selama Pandemi dan juga secara offline:
Pertama: Luruskan Niat, niatkan semuanya karena Allah Swt. bukan karna ada unsur keterpaksaan ataupun unsur lain yang membuat Allah tidak Ridho.
Kedua : Jangan lupa berdoa, agar Allah beri kemudahan dalam setiap proses belajar.
Ketiga : Mulai belajar pengucapan huruf, lihat tutorial-tutoril pengucapan huruf yang benar di youtube, karena semenjak adanya wabah covid 19 ini, para ustadz banyak yang membuat video tentang pembelajaran-pembelajaran Tahsin yang di unggah di media sosial seperti di youtube.
Keempat: Ikut kajian-kajian online yang menggunakan media sosial seperti: WhatsApp group atau group Telegram, cari kajian yang memiliki jangka panjang atau yang menyediakan beberapa pertemuan. Nah, jadi di masa pandemi ini juga banyak majelis-majelis Ta'lim ataupun Organisasi-organisasi Islam yang menyediakan pembelajaran/pembinaan Tahsin secara berkelanjutan menggunakan media WhatsApp maupun Telegram, inilah kesempatan kita untuk belajar, walapun terkadang melalui media seperti itu hanya sekedar pemberian materi/ teori saja, namun tidak masalah sebagai langkah awal kita untuk membaguskan bacaan, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ada juga yang menyediakan materi serta praktek.
Kelima, Cari guru yang benar-benar ahli dalam bidang Tahsin, yang bisa mendengarkan (ber-Talaqqi) secara Online dengan beliau baik melalui Video Call ataupun Aplikasi Video lainnya, atau bisa ikut lembaga-lembaga yang menyediakan Talaqqi Online juga.
Kenapa harus ber-Talaqqi ke guru? Karena kalau kita hanya ikut kajian-kajian yang hanya memberikan materi/teori saja tanpa praktek itu sama saja, tidak ada artinya, karna Ilmu Tahsin bukanlah ilmu yang fokus kepada teori saja, namun juga juga praktek, begitu juga sebaliknya, bukan hanya fokus pada praktek namun juga pada teori, intinya pada ilmu ini Teori dan Praktek tidak bisa dipisahkan, harus selalu beriringan dan bergandengan.
Keenam: Cari guru yang membolehkan datang kerumahnya untuk belajar tahsin secara langsung. Mungkin kita merasa tidak efektif kalau hanya belajar via online, jadi bisa melalui offline juga, mungkin tips yang kelima ini bisa dilakukan dengan catatan tetap mematuhi protocol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
Jadi, tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak mau belajar Tahsin, tidak bisa datang langsung ke tempat pembelajaran, bisa melalui online, dari pada waktu kita banyak terbuang karena tidak memiliki kesibukan seperti biasa, lebih baik ikut kajian Tahsin secara online.
Imam Ibnul Jazariy mengatakan dalam Matan Jazariy nya pada babul-Khatimah bahwa" Siapa saja yang membaguskan bacaan Alquran dengan Tajwid, merekalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk dan keuntungan yang besar".
Maka dari itu, mari sama-sama kita niatkan untuk membaguskan bacaan Alquran sesuai dengan kaedah Tajwid yang ada, agar kita mendapat petunjuk dan keuntungan yang besar dari Allah Swt.
Tips menghafal (Tahfizh) Alquran dimasa Pandemi
Dimasa pandemi seperti sekarang ini pasti kita semua mempunyai waktu yang luang bukan? Sebab semua kegiatan belajar mengajar telah diliburkan dan dialihkan ke daring. Nah, sistem daring membuat kita banyak memiliki waktu kosong, karna memang dilakukan dirumah masing-masing yang tidak memerlukan waktu diperjalanan, cukup hanya fokus kepada android dan kita bisa melakukannya sambil mengerjakan sesuatu yang lain, seperti : Menambah hafalan, Muraja'ah, Tilawah, Ikut kajian Online, dan lain sebagainya. Bahkan karena dilakukan secara daring, justru kita malah malas-malasan dan tidak ikut dalam proses kegiatan belajar-mengajar atau justru hanya sekedar mengisi absen kehadiran saja. Berarti tentu waktu luang nya semakin banyak dong.
Daripada waktu luangnya terabaikan tanpa makna, ada baiknya kita manfaatkan untuk memulai atau justru menambah hafalan Alquran ya. Mau tau tipsnya? Â Yuk simak.
Pertama: Luruskan niat terlebih dahulu, niatkan semuanya karena Allah, bukan karna ada unsur keterpaksaan ataupun unsur lain yang membuat Allah tidak Ridho.
Kedua: Berdoa sebelum dan sesudah menghafal, baca Surah Al-Fatihah setiap kali ingin memulai menghafal. Dan jangan lupa minta bantu doa kepada kedua orang tua juga agar Allah beri kemudahan dan kelancaran dalam menghafal.
Ketiga: Khususkan waktu untuk menghafal, misalnya ba'da subuh, karena menambah hafalan diwaktu subuh itu lebih mudah dan lebih fokus, jadi pilih saja diwaktu subuh.
Keempat: Tetapkan target hafalan dalam sehari, misalnya 1 hari harus hafal sebanyak 5 baris, jadi, diwaktu subuh tadi mulailah menghafal 5 baris yang ingin dihafal, setelah itu bawa bacaan yang 5 baris tadi dalam Sholat wajib maupun sunnah agar hafalannya lancar dan Mutqin. Setelah itu, sebelum tidur baca sekitar 10 kali 5 baris yang ingin di hafal untuk besok subuh, sekedar baca saja, jangan dihafal. Setelah itu, keesokan harinya sebelum memulai manambah hafalan baru, ulang kembali hafalan yang sudah di hafal pada hari sebelumnya, kemudian baru menambah hafalan yang baru. Lakukan seperti itu setiap harinya, jangan ada waktu libur atau jeda, karna kalau sudah ada jeda sehari atau dua hari, maka akan malas untuk memulai kembali. Jika cara tadi dilakukan secara rutin maka dalam waktu 2 bulan pasti akan hafal sebanyak 1 juz, dan dalam setahun sudah hafal sebanyak 6 juz, maka secara otomatis dalam waktu 5 tahun sudah bisa khatam 30 juz Alquran, Maasyaa Allah, luar biasa bukan?, 5 tahun bisa menyelesaikan hafalan 30 juz disamping mempunyai kegiatan rutin lainnya.
Kelima: Dengarkan atau simakkan hafalan yang sudah dihafal tadi kepada orang lain, baik kepada teman sendiri ataupun kepada orang yang ada dirumah kita, yang menyimak tidak mesti hafal Alquran, tapi alangkah lebih baik apabila memang yang sudah hafal Alquran, namun apabila memang tidak ada yang hafal Alquran dirumah kita, tidak masalah, simakkan saja kepada orang yang ada dirumah kita, yang penting dia bisa membaca Alquran dan tahu mana bacaan yang benar dan mana bacaan yang salah.
Keenam: Istiqamah. Istiqamah itu memang berat, namun apabila kita mampu untuk melakukannya pasti nilainya akan tinggi dimata Allah Swt dan kita pasti akan merasakan kenikmatannya.
Ketujuh: Jangan lupa Muraja'ah, menghafal itu mudah, mempertahankan hafalan itu yang sulit, maka dari itu hafalan yang ada harus terus di Muraja'ah, terus dijaga, jangan sampai hafalan yang pernah kita hafal hilang begitu saja tanpa jejak. Kalau memang lagi malas mengulang hafalan, bisa dengan mendengarkan murottal syeikh-syeikh yang ada di Android kita.
Jadi, tips-tips membaguskan bacaan dan juga menghafal Alquran diatas bisa mulai di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari selama masa pandemi dan setelah pandemi juga ya, agar menjadi orang yang tidak merugi karena lalai dengan waktu luang yang Allah berikan serta agar menjadi golongan manusia terbaik disisi Allah, sesuai dengan Hadis Nabi yang diriwayatkan Bukhari "Sebaik-baik manusia di antara kamu adalah dia yang mempelajari Alquran serta mengajarkannya".
Nah, untuk menumbuhkan semangat pada diri kita dalam menghafal Alquran, ingat saja janji Allah, bahwasanya Allah lah yang akan menyematkan Mahkota serta Jubah secara langsung kepada para penghafal Alquran, serta kepada kedua orang tuanya sebagai wujud penghormatan.
Berdasarkan hadis Shahih yang diriwayatkan Tirmidzi, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda "Para Penghafal Alquran, mereka akan datang pada hari kiamat, kemudian akan berkata (Alquran), "Ya Tuhanku, berikanlah kepada orang yang membaca Alquran Perhiasan, kemudian penghafal Alquran itu akan dipakaikan mahkota kemuliaan. Setelah itu, Alquran akan memohon kembali, "Ya Tuhanku, Ridhoilah penghafal Alquran itu, lalu kemudian Allah meridhoinya. Dan diperintahkan kepada penghafal Alquran itu, bacalah (Alquran) dan terus naiklah (ke syurga). Lantas derajatnya (didalam Syurga) pun terus menerus bertambah. Dan pada setiap ayat yang dibacanya olehnya terdapat satu kebaikan."
Jadikanlah hadis ini sebagai motivasi bagi kita agar terus semangat dalam mempelajari dan juga menghafal Alquran, jangan mau kalah sama godaan syaithon yang terkutuk, teruslah berikhtiyar, karna ikhtiyar tidak akan mengkhianati hasil. Jangan jadikan umur sebagai alasan atas keterlambatan dalam mulai belajar dan menghafal, ingat! Tidak ada kata terlambat dalam memulai sesuatu yang baik, belajarlah walau tak pandai-pandai, hafalkanlah walau tak hafal-hafal, seorang guru pernah berpesan kepada muridnya " teruslah belajar walau tak pandai-pandai, teruslah hafalkan walau tak hafal-hafal, karna urusan hafal dan pandai itu bukan lagi urusan kamu, itu sudah masuk kepada kuasanya Allah Swt, biarkan itu menjadi urusannya Allah, tugas kamu hanya belajar-belajar dan belajar, menghafal-menghafal dan menghafal, selebihnya serahkan kepada Allah Swt. ". "Wallahu A'lam Bish-showab"
Oleh : Sri Mardiaty
Jurusan Ilmu Alquran dan Tafsir Fakultas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI