Mohon tunggu...
Bintang Irfan Syahda
Bintang Irfan Syahda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Kita Kurang Tabayyun

2 Januari 2022   08:59 Diperbarui: 2 Januari 2022   09:04 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kata tabayyun sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Mungkin yang paling sering kita dengar seperti "kalau ada informasi dari orang di tabayyun dulu.". Sebenarnya tabayyun itu apa? Tabayyun berasal dari Bahasa arab yang jika diartikan adalah mencari kejelasan hingga terang dan benar. Tabayyun juga bisa dibilang memeriksa dengan teliti, mengklarifikasi, mencari sumber dan dasar dari suatu informasi.

Kenapa kita perlu ber-tabayyun? Kita perlu ber-tabayyun karena dengan melakukan tabayyun terlebih dahulu ketika ada berita atau informasi kita dapat mengetahui apakah berita tersebut baik atau buruk, asli atau palsu, dan masih murni atau sudah dimanipulasi. Hal ini menunjukan bahwa tabayyun menghindarkan kita dari hoaks, berita malinformasi, dan informasi bertujuan buruk lainnya. Bagi umat Islam, Al-Qur'an telah memperingatkan tentang tabayyun dalam surah Al-Hujurat ayat 6 dan dengan adanya peringatan tentang tabayyun maka dapat disimpulkan bahwa tabayyun adalah hal yang penting.

Mengingat di masyarakat kita masih banyak fenomena ketika tersebar hoaks dan berita bertujuan buruk lainnya, tidak sedikit masyarakat yang mempercayai berita dan informasi seperti itu. Akibatnya, berita dan informasi itu semakin meluas dan semakin banyak masyarakat yang tertipu atau terdampak berita dan informasi tersebut. Fenomena seperti ini akan terhenti ketika salah satu orang di masyarakat mau untuk melakukan tabayyun.

Melihat fenomena yang dijelaskan di paragraf sebelumnya dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa angka minat baca masyarakat kita di Indonesia tidak rendah, buktinya ketika ada berita baru tidak sedikit dari masyarakat kita. Akan tetapi, masyarakat kita tidak tahu kebenaran atau tujuan sesungguhnya dari berita tersebut. Oleh karena itu, kesimpulannya buka angka minat baca masyarakat yang rendah tapi masyarakat kita kurang tabayyun terhadap suatu berita atau informasi.

Tabayyun membuat kita tahu bukan hanya apakah berita tersebut murni atau telah dimanipulasi tapi hingga titik apabila dalam berita itu ada kejanggalan kita tahu siapa oknum yang membuat berita itu menjadi janggal. Untuk membuktikannya akan kita lihat ketika seseorang ber-tabayyun kepada berita misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. Mengambil contoh ketika ada sanak saudara kita yang menyebarkan suatu berita dan dia percaya berita itu benar padahal berita itu palsu, tanpa tabayyun kita tidak akan tahu bahwa telah terjadi misinformasi dan pelakunya adalah sanak saudara kita tersebut.

Konsep disinformasi yaitu informasi yang namun memang direkayasa sedemikian rupa oleh pihak-pihak yang sengaja ingin mempengaruhi opini public, menipu masyarakat, dan lantas mendapatkan keuntungan tertentu darinya. Biasanya informasi seperti ini adalah propaganda politik suatu pihak. Untuk mengetahuinya perlu adanya tabayyun kepada informasi tersebut dan biasanya akan jelas di bagian tertentu bertujuan membuat masyarakat melihat bahwa pihak yang melakukan propaganda adalah orang baik dan pantas.

Tabayyun akan membuat informasi yang malinformasi atau informasi yang dalam penyajiannya dikemas sedemikian rupa untuk merugikan pihak lain menjadi sangat nampak di bagian mana pengemasan yang memang dibuat untuk merugikan pihak lain tersebut. Tabayyun sangat penting untuk menjaring berita malinformasi agar tidak semakin meluas karena berita malinformasi biasanya mengangkat topik informasi yang inheren dengan ideologi, agama, ras, golongan, sampai orientasi seksual. Ketika berita malinformasi dengan topik informasi seperti tadi menyebar luas bia saja yang terdampak bukan hanya pihak yang diincar tapi semua penganut dari hal tersebut juga bisa terdampak.

Menggunakan percontohan tadi, dapat kita lihat sistem kerja tabayyun dibagi menjadi dua hal. Pertama, tabayun dilakukan pada pembawa berita atau informasi, bila di media dapat dilihat siapa yang meliput berita seberapa akurat media menjaring isi berita. Kedua, melakukan riset dan klarifikasi pada isi berita.

Setelah melihat bagaimana cara tabayyun bekerja, tinggal bagaimana cara menumbuhkan budaya tabayyun di masyarakat kita di Indonesia. Untuk menumbuhkan budaya tabayyun ada banyak cara salah satunya menumbuhkan rasa untuk mengutamakan kepentingan dan manfaat yang diterima orang banyak dibanding diri sendiri. Ketika sudah memikirkan kepentingan dan manfaat yang diterima orang banyak seseorang yang menemukan berita atau informasi dengan tujuan buruk pasti akan mencari cara untuk menghentikan penyebaran berita atau informasi tersebut.

Selain mengutamakan orang banyak, ada juga dengan memahami konsep sebab akibat dengan baik. Ketika kita tahu suatu kejadian dapat mengakibatkan apa tentu kita akan berusaha mencari cara untuk menghentikannya ketika itu buruk dan melanjutkannya ketika itu baik. Dalam konsep tabayyun, ketika kita melihat berita yang disebar dapat berakibat buruk maka kita akan menghentikan berita tersebut.

Masih ada banyak cara untuk menumbuhkan budaya tabayyun di masyarakat kita di Indonesia. Selain dua cara tadi masih ada dengan menumbuhkan rasa peduli, mengurangi ego, pentingnya tabayyun dan lainnya. Mengingat masih banyak tersebar berita dan informasi yang bertujuan buruk di masyarakat kita seharusnya membuat kita sadar bahwa memang perlu adanya budaya tabayyun di masyarakat kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun