Mohon tunggu...
Cahyo Bimo Prakoso
Cahyo Bimo Prakoso Mohon Tunggu... Blog

Karyawan swasta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langkah diantara Berita

5 Mei 2025   11:00 Diperbarui: 23 April 2025   17:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(anak penjual koran dijalanan (Sumber: ChatGpt.com))

Di bawah langit yang sudah terlalu hafal suara klakson,
seorang remaja melangkah perlahan,
menjajakan berita dengan suara pelan,
di zaman di mana kabar bisa digulir dengan jempol semata.

Koran-koran itu ia peluk seperti harapan,
lembarnya menari ditiup angin sore yang malas.
Tak banyak yang berhenti,
tak banyak yang peduli.
Tapi ia terus berjalan---seolah yakin:
rezeki tak pernah tertukar.

Entah untuk siapa uang itu,
untuk makan, atau untuk buku sekolah,
atau mungkin untuk sekadar jadi manusia yang tak menyusahkan.

Ia bukan tak tahu dunia sudah berubah,
tapi mungkin hatinya masih percaya,
bahwa usaha tetap punya nilai,
meski tak viral,
meski tak instan,
meski cuma dibayar senyuman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Aku Bisa Apa

Baca juga: Kala

Baca juga: Teruntukmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun