Jadi, orangtua perlu menjadi teman bicara yang baik bagi anak, sehingga mereka tidak mencari pelampiasan di luar dengan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji.
2. Menghormati Privasi Anak
Orangtua kerapkali menganggap urusan anak adalah urusannya juga. Hal ini memang berlaku ketika anak masih kecil.
Akan tetapi, saat anak sudah beranjak remaja/dewasa muda, orangtua perlu mengerti bahwa anak sudah mulai memiliki privasi yang harus dijaga dan dihormati.
Kamar dan handphone termasuk bagian dari privasi mereka. Apabila kita melanggar privasi mereka, misalnya masuk kamar atau membuka ponsel tanpa meminta izin, maka jangan kaget bila mereka memarahi kita.
Karena itu, sebelum masuk kamar atau membuka ponsel mereka, orangtua perlu meminta izin terlebih dahulu. Kalau kita menghormati privasi mereka, anak pun akan menghargai kekhawatiran kita.
3. Menyepakati Aturan-aturan Penting
Saat anak masih kecil, orangtua mungkin masih mudah mengaturnya. Akan tetapi, saat anak sudah beranjak remaja, orangtua akan kesulitan mengatur atau mengontrolnya.
Karena itu, orangtua perlu membuat sejumlah aturan penting bagi anak. Misalnya, pulang ke rumah tidak boleh lebih dari pukul 9 malam. Harus memberitahu dengan siapa dan ke mana perginya. Tidak boleh merokok dan minum olkohol, dll.
Usahakan supaya orangtua memberikan pemahaman mengapa aturan-aturan itu dibuat dan disepakati anak. Jadi, jangan hanya asal membuat aturan tanpa disertai penjelasan.
4. Memberikan Motivasi
Setiap anak dikaruniai Tuhan bakat/talenta yang berbeda-beda. Karena itu, selaku orangtua, tugas kita adalah mendorong anak sesuai dengan bakat/talenta yang dimilikinya.
Jangan pernah memaksa anak untuk mengikuti keinginan kita. Misalnya, orangtua ingin anaknya menjadi dokter, tetapi keinginan anaknya lain, misalnya ia ingin menjadi travel blogger.
Sudah banyak kasus, di mana anak akhirnya stres dan bunuh diri, karena menuruti keinginan orangtuanya. Dear orangtua, please jangan pernah memaksa kehendak anak, sebaliknya beri dukungan penuh atas cita-citanya.