Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis | Narablog

Saya suka menulis dan membaca. Saya yakin, saya bisa hidup dengan mengandalkan kekuatan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Remaja Susah Diatur, Orangtua Mesti Bagaimana?

26 Februari 2024   12:41 Diperbarui: 26 Februari 2024   12:41 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang ayah sedang menasihati anak laki-lakinya yang nakal. (Sumber gambar: pexels.com)

Jadi, orangtua perlu menjadi teman bicara yang baik bagi anak, sehingga mereka tidak mencari pelampiasan di luar dengan perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji.

2. Menghormati Privasi Anak

Orangtua kerapkali menganggap urusan anak adalah urusannya juga. Hal ini memang berlaku ketika anak masih kecil.

Akan tetapi, saat anak sudah beranjak remaja/dewasa muda, orangtua perlu mengerti bahwa anak sudah mulai memiliki privasi yang harus dijaga dan dihormati.

Kamar dan handphone termasuk bagian dari privasi mereka. Apabila kita melanggar privasi mereka, misalnya masuk kamar atau membuka ponsel tanpa meminta izin, maka jangan kaget bila mereka memarahi kita.

Karena itu, sebelum masuk kamar atau membuka ponsel mereka, orangtua perlu meminta izin terlebih dahulu. Kalau kita menghormati privasi mereka, anak pun akan menghargai kekhawatiran kita.

3. Menyepakati Aturan-aturan Penting

Saat anak masih kecil, orangtua mungkin masih mudah mengaturnya. Akan tetapi, saat anak sudah beranjak remaja, orangtua akan kesulitan mengatur atau mengontrolnya.

Karena itu, orangtua perlu membuat sejumlah aturan penting bagi anak. Misalnya, pulang ke rumah tidak boleh lebih dari pukul 9 malam. Harus memberitahu dengan siapa dan ke mana perginya. Tidak boleh merokok dan minum olkohol, dll.

Usahakan supaya orangtua memberikan pemahaman mengapa aturan-aturan itu dibuat dan disepakati anak. Jadi, jangan hanya asal membuat aturan tanpa disertai penjelasan.

4. Memberikan Motivasi

Setiap anak dikaruniai Tuhan bakat/talenta yang berbeda-beda. Karena itu, selaku orangtua, tugas kita adalah mendorong anak sesuai dengan bakat/talenta yang dimilikinya.

Jangan pernah memaksa anak untuk mengikuti keinginan kita. Misalnya, orangtua ingin anaknya menjadi dokter, tetapi keinginan anaknya lain, misalnya ia ingin menjadi travel blogger.

Sudah banyak kasus, di mana anak akhirnya stres dan bunuh diri, karena menuruti keinginan orangtuanya. Dear orangtua, please jangan pernah memaksa kehendak anak, sebaliknya beri dukungan penuh atas cita-citanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun