Biasanya, di usia remaja, rasa ingin tahu anak sangat tinggi, sehingga tidak jarang, mereka ingin mencoba melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, termasuk aktivitas seksual.
Apalagi, di era teknologi seperti sekarang ini, aktivitas seksual seperti berpelukan, berciuman, hingga malakukan hubungan intim, dapat mereka akses dengan mudah melalui kanal YouTube dan media sosial lainnya. Sehingga, hal ini semakin memperbesar keingintahuan mereka.
Ayah dan bunda bisa menjelaskan risiko-risiko yang timbul, jika mereka melakukan hubungan seksual dengan pacar mereka, mulai dari hamil di luar nikah, hingga tercangkit penyakit kelamin.
Dengan melakukan edukasi seks, maka diharapkan anak remaja kita tidak terjerumus dalam hal-hal negatif yang dapat membahayakan masa depannya.
3. Jelaskan Konsekuensinya
Dulu, saat saya beranjak remaja dan mulai pacaran, saya tidak terlalu tahu konsekuensi dari menjalin hubungan dengan pacar saya. Kebetulan, saat itu, orangtua saya tidak memberitahu kepada saya konsekuensi dari pacaran.
Yang saya rasakan kala itu adalah happy. Hingga suatu kali, hubungan saya putus di tengah jalan. Di saat itulah, saya baru menyadari bahwa, pacaran itu tidak selalu bahagia, tetapi juga menyakitkan.
Nah, tugas ayah dan bunda adalah menjelaskan kepada mereka bahwa, pacaran itu tidak selamanya mulus. Ada kalanya bahagia, tetapi adakalanya merasa kecewa karena disakiti.
Ajarkan mereka pentingnya menyiapkan mental saat mulai pacaran, sehingga mereka lebih siap untuk menghadapi risiko dalam berpacaran, terutama saat mengalami patah hati.
Selain itu, ayah dan bunda, juga perlu memberitahu kepada anak remaja tanda-tanda dari hubungan yang tidak sehat serta mengarah kepada kekerasan. Dengan begitu, mereka akan lebih peka terhadap hubungan mereka.
4. Selalu Mendoakan Mereka
Terakhir, yang tidak kalah pentingnya adalah, ayah dan bunda harus tetap mendoakan hubungan mereka. Kalau kita tidak bisa melakukan dengan baik ketiga hal di atas: mendampingi, memberi edukasi seks, dan memberi penjelasan terkait konsekuesi pacaran, minimal kita mendoakan mereka.
Pasalnya, doa itu mengandung kuasa. Rasul Yakobus mengakuinya, dia pernah berkata demikian, "Doa orang benar apabila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya."