Mohon tunggu...
Demus Bezakel
Demus Bezakel Mohon Tunggu... Mahasiswa

Futsal, sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Generasi Rebahan atau Generasi Perubahan?

24 Juli 2025   18:58 Diperbarui: 24 Juli 2025   18:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dua anak muda sedang meihat leptop(sumber freepik.com)

Di era digital seperti sekarang, istilah generasi rebahan jadi sangat populer. Istilah ini bukan sekadar lucu-lucuan di media sosial, tapi sudah menjadi semacam label yang melekat pada sebagian anak muda zaman sekarang. 

Bangun siang, scrolling TikTok berjam-jam, nonton series sampai lupa waktu, dan ketika ditanya soal masa depan? Jawabannya masih, Liat nanti aja deh, males mikir jauh-jauh.

Tapi, pertanyaannya sekarang apakah kita mau jadi generasi rebahan selamanya, atau bangkit jadi generasi perubahan?

Sebagai mahasiswa, kita bukan lagi anak-anak. Kita sedang ada di fase penentu hidup. Pilihan-pilihan yang kita buat hari ini akan sangat menentukan di mana kita berada 5 atau 10 tahun ke depan. 

Rebahan boleh, karena tubuh juga butuh istirahat. Tapi kalau rebahan terus jadi gaya hidup dan alasan untuk tidak bertumbuh, itu namanya sabotase diri sendiri.

Coba pikir dunia ini sedang berubah cepat. Teknologi makin canggih, peluang makin banyak, tapi persaingan juga makin ketat. Kalau kita nggak gerak, kalau kita cuma pasif dan ngikut arus, kita akan tertinggal jauh. 

Di sisi lain, banyak anak muda yang sudah membuktikan bahwa mereka bisa jadi agen perubahan. Mereka berkarya, membangun komunitas, menginspirasi lewat konten positif, bahkan membuka lapangan kerja sendiri.

Generasi perubahan itu bukan berarti harus jadi orang terkenal atau punya startup jutaan dolar. Tapi cukup jadi pribadi yang nggak tinggal diam saat melihat ketidakadilan, yang mau belajar lebih keras walau nggak disuruh, dan yang punya visi untuk hidupnya sendiri. 

Generasi perubahan adalah mereka yang sadar bahwa hidup ini bukan cuma tentang enaknya, tapi juga tanggung jawab dan kontribusi.

Jangan tunggu nanti-nanti untuk mulai berubah. Mulailah dari hal kecil bangun pagi, baca buku, ikut diskusi, berani ambil peran di organisasi, atau buat karya kecil-kecilan. Nggak ada perubahan besar tanpa langkah kecil yang konsisten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun