Mohon tunggu...
Berton Pasaribu
Berton Pasaribu Mohon Tunggu... Lainnya - SEMUA BAIK

menjadi kepala bukan menjadi ekor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tantangan Menjadi BLK Inklusif untuk Kesetaraan bagi Penyandang Disabilitas

5 September 2021   09:22 Diperbarui: 5 September 2021   09:27 6045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balai Latihan Kerja Banyuwangi/dokpri

Mekanisme pendaftaran untuk mengikuti pelatihan sangatlah mudah, peserta dapat langsung mendaftarkan diri baik secara offline, langsung datang ke BLK untuk melakukan registrasi maupun secara online melalui Sisnaker (Sistem Informasi Ketenagakerjaan) yaitu kemnaker.go.id atau melalui website : blkbanyuwangi.kemnaker.go.id

Calon peserta yang telah terdaftar akan dihubungi kembali oleh petugas untuk menginformasikan pelaksanaan pelatihan selanjutnya. BLK tidak membatasi pendidikan calon peserta untuk mengikuti pelatihan, berusia produktif dan tidak sedang mengikuti pendidikan formal.

Sedang duduk santai di halaman BLK/dokpri
Sedang duduk santai di halaman BLK/dokpri

Peserta tuna daksa sedang makan di kantin/dokpri
Peserta tuna daksa sedang makan di kantin/dokpri

Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dibawah naungan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), uji kompetensi ini dilaksanakan untuk mengukur seberapa baik pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan, dan penilaian asesmen sangat objektif karena bukan diuji oleh instruktur yang mengajar pada saat pelatihan tetapi diuji oleh seorang Asesor dari lembaga yang independent. Diakhir pelatihan peserta akan mendapatkan dua sertifikat sekaligus yaitu Sertifikat Pelatihan dan Sertifikat Kompetensi.

Peserta tuna daksa sedang praktek house keeping/dokpri
Peserta tuna daksa sedang praktek house keeping/dokpri
Bila dilihat dari sarana dan prasarana, BLK dibangun pada awalnya belum memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas, namun setelah adanya berbagai masukan, BLK merancang pengembangan tempat pelatihan dengan fasilitas inklusif (ramah difable). 

Mulailah direnovasi untuk akses jalan miring (Ramp) di setiap bangunan, Ramp tersebut harus memiliki tekstur sehingga tidak licin pada saat hujan dan juga harus dilengkapi dengan pegangan rambatan (handrail) yang dijamin kekuatannya dengan ketinggian yang sesuai dengan kebutuhan. 

Walaupun sarana dan prasarana belum begitu lengkap untuk memenuhi seluruh kebutuhan, namun BLK tetap melakukan pembenahan terus menerus agar seluruh peserta dapat nyaman melakukan kegiatan pelatihan.

Jalan miring (ramp) akses menuju workshop Garmen/dokpri
Jalan miring (ramp) akses menuju workshop Garmen/dokpri
KEUNTUNGAN DAN TANTANGAN MENJADI BLK INKLUSIF  

Menurut data Saujana, lulusan disabilitas BLK ada yang bekerja sebagai staf produksi, usaha menjahit, membantu usaha orang tua sampai membuka usaha mandiri. 

Dengan sebaran kebekerjaan mereka, menunjukkan bahwa peserta disabilitas mampu bekerja dan bersaing di dunia usaha dan dunia industri. Maka dari itu seluruh BLK haruslah menjadi BLK inklusif yang memiliki peran penting dalam mencetak atau meningkatkan kompetensi mereka agar tingkat daya saingnya meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun