Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Hadir di Pernikahan Kedua atau Ketiga, Gak Bahaya Ta?

8 Januari 2024   11:01 Diperbarui: 8 Januari 2024   11:35 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan (PEXELS/TRUNG NGUYEN) via Kompas.com

Perceraian Melukai Anak

Saya pernah menulis artikel kisah nyata seorang anak usia 7 tahun korban perceraian orangtuanya. Saya menyaksikan sendiri bagaimana penderitaan sang anak. 

Pelajaran berharganya, perceraian berpotensi melukai banyak hati. Bukan sekadar luka biasa, tetapi luka dalam yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk bisa sembuh. 

Maka dari itu, pasangan yang telah menikah tidak bisa egois hanya memikirkan kesenangan diri sendiri. Ada kebahagiaan pihak-pihak lain yang juga harus dipikirkan, terutama anak hasil pernikahan tersebut. 

Saya yakin tidak ada seorang pun anak yang rela orangtuanya bercerai. Meskipun hubungan orangtua tidak selalu harmonis, setiap anak pasti ingin orangtuanya selalu bersama sampai akhir hayat.

X sendiri memiliki anak dari pernikahan pertamanya. Bila saya hadir dalam pernikahan X, apa pertanggungjawaban saya pada anaknya X? 

Dengan ketidakhadiran saya di pernikahan X, saya ingin menunjukkan pada anaknya X bahwa saya berada di pihaknya. Bahwa saya tidak pernah menyetujui perceraian orangtuanya. 

Perempuan bukan Injek

Sebagai sesama perempuan, saya tidak rela ketika perempuan hanya dijadikan objek. Dikejar-kejar dan dinikahi karena membawa keuntungan bagi si laki-laki.

Lalu ketika perempuan tersebut tidak lagi berguna, bermodalkan satu kesalahan istri, langsung disingkirkan.

Hal ini yang saya simpulkan dari perilaku X. Ada pola yang sama dari setiap pernikahannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun