Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Bercerailah! Puaskan Dirimu!

30 Mei 2023   16:51 Diperbarui: 1 Juni 2023   14:15 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Kompas.com) 

Perpisahan orangtua menjadi sebuah tragedi bagi anak. Tragedi yang akan menimbulkan sakit dan luka mendalam. Kalaupun akhirnya luka itu kering dan sembuh, ingatan akan luka itu tidak akan pernah hilang. 

Benar! Setiap orang punya hak menentukan jalan hidupnya. Termasuk memiliki hak memilih untuk bercerai dari pasangannya. 

Namun, saya rasa saya juga perlu mengungkapkan sedikit fakta terkait perceraian. Dimana saya melihat langsung dari dekat bagaimana perceraian tidak membawa dampak positif apapun pada anak. 

Perceraian orangtua memorakporandakan kehidupan anak

Seorang keponakan saya adalah produk broken home, orangtua yang bercerai. Sebut saja namanya Jesika. 

Usia Jesika masih 7 tahun ketika kedua orangtuanya memutuskan untuk berpisah. 

Masih terpateri jelas dalam ingatan saya bagaimana proses tersebut terjadi. Bagaimana tragedi perpisahan kedua orangtua Jesika akhirnya memmorakporandakan kehidupan Jesika kecil yang semula penuh bintang-bintang, amat bahagia.

Usai kedua orangtuanya sepakat berpisah, Jesika langsung dibawa ke rumah kami. Ayahnya menitipkan Jesika untuk tinggal bersama saya dan kakak perempuan saya. 

Saya tidak tahu bagaimana kesepakatan ayah dan ibu Jesika, hingga Jesika diambil ayahnya. Saya juga tidak tahu apa isi pembicaraan antara ayah Jesika dan kakak saya sehingga Jesika dibawa ke rumah kami. 

Waktu itu saya dan kakak perempuan belum menikah. Kami berdua tinggal bersama, menyewa sebuah rumah di salah satu sudut Jakarta Selatan. 

Sebenarnya cukup rumit ketika seorang anak kelas 2 SD dititipkan kepada kami, tanpa jelas siapa yang akan menjaga dan nengasuhnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun