Mohon tunggu...
Dewi Sawitri
Dewi Sawitri Mohon Tunggu... Guru - Saya seoraang guru SD

Saya memiliki hobi menulis,namun sering terbengkalai tulisan saya. Saya suka dunia anak- anak.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengenalkan Ruang Ketiga di Sekolah

15 Mei 2024   07:48 Diperbarui: 17 Mei 2024   18:00 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Diskusi di kelas. (Foto: KOMPAS/YUNIADHI AGUNG)

Ruang ketiga merupakan salah satu ruang yang harus kita ciptakan sendiri. Di mana kita dapat membuka ruang diskusi seluas-luasnya bersama anak didik kita. Di sana kita dapat bicarakan berbagai hal yang tentunya akan membuka interaksi yang interaktif antara guru dan siswanya. 

Ruang ketiga ini menjadi penting, karena semakin maraknya kasus degradasi moral dan mental anak didik kita. 

Miris rasanya saat membaca berita kita menemukan kasus- kasus pembunuhan, pembullyian, bunuh diri, tawuran dan kekerasan lain yang mana pelakunya maupun korbannya adalah anak usia sekolah. 

Sebagai seorang guru rasanya sangat gagal jika sedemikian itu kerusakan karakter anak kita. Tanggungjawab moral sebagai guru, menuntut saya berupaya belajar meningkatkan kompetensi bagaimana memecahkan permasalahan ini. 

Akhirnya saya tergabung dalam komunitas GSM " Gerakan Sekolah Menyenangkan". Disana saya banyak menemukan pengetahuan baru yang sejalan dengan apa yang saya pelajasri sebelumnya dalam PGP( pendidikan guru penggerak). 

Bersama Bapak Rizal, Ibu Novi dan tim Pandawa Lima GSM Jawa Tengah saya banyak belajar dan mulai mengimplementasikannya di kelas saya.

Dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan menginspirasi, Gerakan Sekolah Menyenangkan memperkenalkan konsep ruang ketiga. 

Kegiatan Ruang Ketiga Kelas 2 SDN Tangkil 3 Sragen (Dok. pribadi)
Kegiatan Ruang Ketiga Kelas 2 SDN Tangkil 3 Sragen (Dok. pribadi)

Ruang ketiga merupakan area informal di lingkungan sekolah yang dirancang untuk mendorong interaksi, kolaborasi, dan pembelajaran di luar kelas tradisional.

Konsep ruang ketiga berangkat dari pemikiran bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam ruang kelas yang formal, tetapi juga dapat terjadi di tempat-tempat yang lebih santai dan terbuka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun