Mohon tunggu...
Berliana Dwi Indah Permatasari
Berliana Dwi Indah Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030134)

Aku menikmati hidupku dan aku tahu Allah selalu bersamaku.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bingung antara Orang Tua atau Keluarga Dulu? Ini Tips untuk Kamu Para Generasi Sandwich

25 Juni 2021   17:33 Diperbarui: 25 Juni 2021   17:35 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sandwich terdiri dari daging dan sayuran yang terhimpit dengan dua roti lapis. Nah ini kira-kira ilustrasi generasi sandwich yang terhimpit dengan dua keadaan yaitu harus mensupport ke bawah sebagai tanggung jawabnya dan harus mensupport ke atas karena memang siapa lagi yang mau menolong. 

Itulah fenomena yang sering banget disebut dengan generasi sandwich yang sebenarnya sudah terjadi dari generasi-generasi sebelumnya dan ternyata generasi millennials ini tetap saja masih kejadian juga.

Apa kita masih mau ini tetap terjadi di generasi selanjutnya, untuk gen Z dan A? Generasi sandwich adalah sebuah fenomena yang kadang tidak bisa kita hindari. 

Artikel ini akan membahas tentang sandwich generation dan juga bagaimana tips dan triknya supaya generasi sandwich bisa merencanakan keuangan dengan baik dan gimana supaya kita bisa memutus rantai generasi sandwich agar tidak terjadi lagi di generasi selanjutnya.

Sebenarnya generasi sandwich itu adalah sebuah fenomena, dimana fenomena ini mengharuskan seseorang atau sebuah rumah tangga memiliki dua tanggung jawab. Jadi, kalau anda sudah berumah tangga ataupun masih lajang tetapi lajang itu juga bisa disebut sebagi satu kesatuan rumah tangga tetapi sendirian. 

Dimana anda memiliki tanggung jawab ke bawah yaitu ke anak keturunan anda, yang harus diutamakan. Tetapi, ternyata tidak bisa dipungkiri bahwa generasi sebelumnya juga membutuhkan bantuan yang mana memang tanggung jawab kita sebagai anak ataupun sebagai keluarga besarnya.


Sebagai generasi sandwich, saat ini mungkin anda merasa bahwa "Kok sepertinya itu aku ya" atau "kayaknya aku mengalami begitu deh tiap bulan".  

Setiap anda dapat gajih yang anda pikirkan pertama bukan diri anda sendiri. Tetapi, anda memikirkan gimana caranya supaya anda bisa kasih ke orang tua tapi gimana juga supaya anak anda tetap bisa sekolah. Ternyata banyak banget yang mengalami hal ini dan merasa kebingungan.

Hal pertama, anda harus bersyukur terlebih dulu. Kenapa? Karena, artinya anda diberikan kesempatan untuk bisa berbakti kepada orang tua dan diberi kemampuan finansial untuk bisa melaksanakan tugas tersebut. 

Tapi, ingat tanggung jawab utama tetap ke anak keturunan anda. Karena mereka tanggung jawab utama anda, tapi sebisa mungkin anda tetep bisa berbakti kepada orang tua atau keluarga besar anda.

Kenapa sih anda bisa menjadi generasi sandwich? Biasanya generasi sebelumnya juga merupakan generasi sandwich. 

Jadi, penelitian menyatakan bahwa generasi sandwich itu umunya juga berasal dari generasi sandwich dan generasi sandwich juga berasal dari generasi sandwich sebelumnya. Jadi, ternyata ini adalah rantai yang tidak pernah putus.

Contohnya gini, kenapa sih sampe terjadi sandwich generation? Ternyata ada hubungannya dengan semakin panjangnya harapan hidup manusia. 

Karena, semakin panjang harapan hidup manusia maka ia juga membutuhkan biaya hidup yang lebih banyak tapi belum tentu juga dengan kualitas hidup yang lebih baik.

Sayangnya, generasi pendahulu pada masa produktif tidak memikirkan 'berapa sih biaya hidup yang mungkin saya butuhkan dengan adanya harapan hidup yang lebih panjang tersebut?' atau 'mereka juga tidak menyangka mendapatkan bonus usia sampe dengan usianya yang sekarang oleh tuhan yang maha esa'. 

Oleh sebab itu, pada akhirnya uang yang mungkin sebelumnya sudah dipersiapkan sudah habis. Habisnya itu bisa berbagai macam sebab diantaranya:

Pertama, tidak sesuai antara kepemilikan aset dengan gaya hidup yang dipilih setelah tidak produktif lagi.

Kedua, bisa saja terjadi kondisi-kondisi yang tidak pernah diduga sebelumnya dan tidak ada asuransi jiwa. Seperti sakit, musibah, rumah tinggalnya kebakaran, atau terkena dampak dari erupsi gempa bumi, dan sebagainya.

Ketiga, terjadinya salah mismatch dalam mengelola aset investasi di masa pensiun. Jadi, bisa saja sudah di investasikan tapi tidak balik modal, atau nggak tertipu, atau ikut bisnis tapi kemudian bisnisnya gagal.

Jadi faktor-faktor ini membuat generasi pendahulu kita yang sebenarnya sudah berusaha untuk mempersiapkan keuangannya di masa pensiun tapi ternyata akhirnya tidak cukup sehingga pada akhirnya akan membebani ke generasi selanjutnya.

Generasi yang ditengah-tengah ini akhirnya bingung pada saat mendapat penghasilan 'dia kemana nih, ke atas atau ke bawah?' padahal dua-duanya mungkin perlu. Yang ke atas memang mau nggak mau harus melakukannya sedangkan yang ke bawah anda tetep ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Sebetulnya, yang berbahaya yang seperti ini 'Pada saat dia bilang bahwa orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya' tapi terkadang itu terbaik pada masa tersebut saja. 

Artinya gini, bisa aja nih uang sekolah mahal banget orang tua sebenarnya tidak mempunyai financial untuk menyekolahkan anaknya dengan harganya yang cukup dibilang mahal. 

Tetapi kalo di lihat duitnya ada enggak, sebenarnya duitnya ada tapi mungkin kalo itu diteruskan mengakibatkan orang tuanya tidak memiliki kemampuan untuk menyisihkan dana pensiunnya kelak.

Untuk sekarang mungkin dia bisa memberikan yang terbaik buat anaknya, dalam bentuk edukasi yang sebaik-baiknya, les, gaya hidup, dan sebagainya. 

Tapi di sisi lain dia lupa bahwa di masa depan nanti financial dia kurang. Jadi, anaknya semacam diberikan yang terbaik tapi nanti pada saat anaknya produktif pada akhirnya anaknya juga harus mensupport orang tuanya.

Nah ini ternyata analisa 'kenapa sih generasi sandwich kerap terjadi dari setiap generasi' dari mulai baby boomers sampai dengan sekarang generasi X dan millennials. Mudah-mudahan kita bisa memutuskan generasi sandwich ini pada generasi Z dan Alpha menjadi generasi yang produktif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun