Mohon tunggu...
Berliana Dwi Indah Permatasari
Berliana Dwi Indah Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030134)

Aku menikmati hidupku dan aku tahu Allah selalu bersamaku.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bingung antara Orang Tua atau Keluarga Dulu? Ini Tips untuk Kamu Para Generasi Sandwich

25 Juni 2021   17:33 Diperbarui: 25 Juni 2021   17:35 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, penelitian menyatakan bahwa generasi sandwich itu umunya juga berasal dari generasi sandwich dan generasi sandwich juga berasal dari generasi sandwich sebelumnya. Jadi, ternyata ini adalah rantai yang tidak pernah putus.

Contohnya gini, kenapa sih sampe terjadi sandwich generation? Ternyata ada hubungannya dengan semakin panjangnya harapan hidup manusia. 

Karena, semakin panjang harapan hidup manusia maka ia juga membutuhkan biaya hidup yang lebih banyak tapi belum tentu juga dengan kualitas hidup yang lebih baik.

Sayangnya, generasi pendahulu pada masa produktif tidak memikirkan 'berapa sih biaya hidup yang mungkin saya butuhkan dengan adanya harapan hidup yang lebih panjang tersebut?' atau 'mereka juga tidak menyangka mendapatkan bonus usia sampe dengan usianya yang sekarang oleh tuhan yang maha esa'. 

Oleh sebab itu, pada akhirnya uang yang mungkin sebelumnya sudah dipersiapkan sudah habis. Habisnya itu bisa berbagai macam sebab diantaranya:

Pertama, tidak sesuai antara kepemilikan aset dengan gaya hidup yang dipilih setelah tidak produktif lagi.

Kedua, bisa saja terjadi kondisi-kondisi yang tidak pernah diduga sebelumnya dan tidak ada asuransi jiwa. Seperti sakit, musibah, rumah tinggalnya kebakaran, atau terkena dampak dari erupsi gempa bumi, dan sebagainya.

Ketiga, terjadinya salah mismatch dalam mengelola aset investasi di masa pensiun. Jadi, bisa saja sudah di investasikan tapi tidak balik modal, atau nggak tertipu, atau ikut bisnis tapi kemudian bisnisnya gagal.

Jadi faktor-faktor ini membuat generasi pendahulu kita yang sebenarnya sudah berusaha untuk mempersiapkan keuangannya di masa pensiun tapi ternyata akhirnya tidak cukup sehingga pada akhirnya akan membebani ke generasi selanjutnya.

Generasi yang ditengah-tengah ini akhirnya bingung pada saat mendapat penghasilan 'dia kemana nih, ke atas atau ke bawah?' padahal dua-duanya mungkin perlu. Yang ke atas memang mau nggak mau harus melakukannya sedangkan yang ke bawah anda tetep ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Sebetulnya, yang berbahaya yang seperti ini 'Pada saat dia bilang bahwa orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya' tapi terkadang itu terbaik pada masa tersebut saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun