Mohon tunggu...
Bergman Siahaan
Bergman Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Public Policy Analyst

Penikmat seni dan olah raga yang belajar kebijakan publik di Victoria University of Wellington, NZ

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Apa Sebenarnya Yang Dibutuhkan UMKM?

2 Oktober 2022   10:03 Diperbarui: 2 Oktober 2022   19:44 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemeran  UMKM (Foto: Dokumentasi Pribadi)

NIB ada identitas usaha yang jika dianalogikan seperti NIK pada warga negara. NIB adalah dasar dari semua dokumen pendukung sebuah usaha namun masih banyak usaha yang tidak memiliki NIB. 

Sayangnya survei ini tidak dapat digunakan untuk menganalisis peta NIB di pelaku usaha karena sampel diperoleh dari daftar NIB dan binaan Pemerintah Kota Medan yang berarti telah memiliki NIB.

Dari wawancara, diketahui bahwa terdapat keenganan pelaku usaha untuk berurusan dengan pemerintah karena stigma negatif. Sebagian khawatir dengan biaya pengurusan izin, sebagian lain tidak siap menjalani proses perizinan yang panjang dan berbelit, dan sebagian lagi khawatir dengan pajak dan retribusi.

Survei menunjukkan bahwa mayoritas UMKM (77,8%) menghadapi tantangan promosi atau pemasaran. Lebih dari separuh UMKM (62,2%) mengaku membutuhkan tambahan modal agar dapat meningkatkan produksi secara kuantitas dan kualitas.

Ketika ditanya, apa harapan pelaku UMKM terhadap Pemerintah Kota Medan, 31,1% pelaku UMKM berharap Pemerintah Kota Medan memiliki galeri offline dan online untuk menampilkan produk-produk mereka. 

Sebanyak 26,7% UMKM meminta diikutkan dalam kegiatan-kegiatan pameran rutin yang difasilitasi Pemerintah Kota Medan. Para pelaku UMKM umumnya mengaku memiliki dana terbatas untuk kegiatan-kegiatan promosi semacam itu.

Selanjutnya, 17,8% UMKM berharap agar organisasi pemerintah membeli secara rutin produk mereka. Meski persentasenya kecil tetapi harapan ini menarik untuk diperhatikan mengingat pemerintah harus menjalankan prinsip keteladanan. 

Pemerintah memberi contoh penggunaan produk-produk UMKM sebelum mengimbau usaha besar dan masyarakat umum melakukannya. Pembelian rutin oleh pemerintah juga memberikan pendapatan tetap bagi pelaku UMKM.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa sangat sedikit pelaku UMKM, yakni 2,2%, yang meminta pelatihan teknis. Dapat diasumsikan bahwa hampir semua pelaku UMKM relatif mengetahui hal teknis yang dibutuhkan saat memulai usahanya.

Hal ini sangat logis. Misalnya, seseorang yang punya keahlian membuat kue kemudian memutuskan membuka bisnis pastry. Seseorang yang ingin membuka usaha sablon atau batik akan terlebih dahulu mempelajari hal-hal teknisnya.

Rekomendasi

Meski diperoleh dari sampel, kondisi UMKM Medan tersebut bisa menjadi pertimbangan dalam merumuskan program dan kegiatan organisasi publik. Skala prioritas diukur dengan tingkat tantangan atau kebutuhan UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun