Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sinergi Guru, Murid, dan Orang Tua: Kunci Pendidikan Bermutu Abad 21

16 September 2025   07:30 Diperbarui: 15 September 2025   08:10 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sinergi guru, murid, dan orang tua menjadi kunci pendidikan bermutu yang siap menghadapi tantangan abad 21. (Foto: freepik.com)

Pendidikan selalu menjadi fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa. Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi yang melesat cepat, kualitas pendidikan dituntut untuk lebih adaptif, inklusif, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Tantangan abad ke-21 bukan hanya soal menguasai pengetahuan, melainkan juga keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, kreativitas, hingga literasi digital. Pertanyaan mendasarnya adalah: bagaimana pendidikan bermutu bisa benar-benar hadir untuk semua kalangan? Jawabannya terletak pada sinergi tiga pilar utama dalam ekosistem pendidikan: guru, murid, dan orang tua.

Pendidikan Abad 21: Lebih dari Sekadar Ruang Kelas

Jika dahulu pendidikan dipandang sebatas ruang kelas dan papan tulis, kini definisinya jauh lebih luas. Kurikulum harus dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan hidup (life skills), literasi teknologi, serta kepekaan sosial. Murid dituntut tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki empati, daya juang, dan integritas. Guru, dalam hal ini, bukan lagi satu-satunya sumber pengetahuan, melainkan fasilitator, mentor, sekaligus teladan moral.

Namun, peran guru yang demikian kompleks tak akan berjalan optimal tanpa dukungan penuh dari orang tua. Orang tua bukan sekadar penyedia fasilitas belajar di rumah, tetapi juga mitra dalam menanamkan nilai-nilai, membangun motivasi, dan mengawasi perkembangan anak. Ketiganya---guru, murid, dan orang tua---harus membentuk jejaring kolaborasi yang saling menguatkan.

Sinergi yang Menentukan Kualitas

Dalam banyak kasus, kegagalan pendidikan bukan semata akibat keterbatasan fasilitas, melainkan kurangnya komunikasi dan kerja sama antara guru dan orang tua. Guru bisa menghadirkan metode terbaik di kelas, tetapi jika di rumah anak tidak mendapat dorongan yang sama, hasilnya tidak maksimal. Sebaliknya, orang tua bisa berinvestasi besar dalam pendidikan anak, tetapi tanpa dukungan kualitas pengajaran dari sekolah, upaya itu menjadi timpang.

Di sinilah pentingnya membangun budaya komunikasi yang sehat. Pertemuan orang tua dan guru tidak boleh hanya menjadi formalitas tahunan untuk membahas rapor, melainkan forum reguler untuk mengevaluasi dan merancang langkah bersama. Dengan begitu, pendidikan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan secara kolektif mengarah pada tujuan yang sama: mencetak generasi tangguh yang siap menghadapi tantangan zaman.

Peran Guru: Teladan dan Inovator

Guru tetap menjadi garda terdepan pendidikan. Di era digital, guru dituntut melek teknologi agar bisa memanfaatkan platform pembelajaran daring, media interaktif, hingga kecerdasan buatan. Namun, yang tak kalah penting adalah kemampuan guru untuk menanamkan nilai kemanusiaan. Murid perlu belajar menghargai perbedaan, menjaga integritas, serta mengembangkan sikap kritis tanpa kehilangan rasa hormat.

Guru bermutu bukan sekadar mereka yang menguasai materi, melainkan juga yang mampu menjadi inspirasi. Peran itu hanya bisa dijalankan jika profesi guru mendapat penghargaan layak, baik secara kesejahteraan maupun pengakuan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun