Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rupiah Terpuruk! Dampak Kebijakan Tarif Trump yang Mengguncang Ekonomi Indonesia

3 April 2025   14:00 Diperbarui: 3 April 2025   12:45 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Donald Trump menyampaikan pidato mengenai tarif impor baru saat "Make America Wealthy Again" di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Brendan Smialowski/AFP (kumparan.com)

Kebijakan ekonomi proteksionisme Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengguncang dunia. Kali ini, Trump mengumumkan kebijakan tarif impor baru sebesar minimal 10 persen untuk semua negara, dengan Indonesia terkena dampak lebih besar yakni 32 persen. Keputusan ini langsung menghantam nilai tukar rupiah, yang anjlok ke Rp 16.774 per Dolar AS pada Kamis (3/4) pukul 09:00 WIB atau Rabu (2/4) pukul 22:16 waktu AS, berdasarkan data Bloomberg.

Dampak Langsung: Rupiah Menuju Level Krisis 1998?

Setelah sempat menguat ke Rp 16.655 per Dolar AS, rupiah kembali melemah ke Rp 16.743 per Dolar AS. Kondisi ini nyaris mendekati titik terendah rupiah sepanjang sejarah, yang terjadi pada krisis ekonomi 1998 ketika rupiah menyentuh Rp 16.800 per Dolar AS.

Kebijakan tarif Trump ini bukan hanya berdampak pada Indonesia. Negara-negara ASEAN lainnya juga mengalami tekanan yang lebih besar, seperti Thailand dengan tarif 36 persen dan Vietnam 46 persen. Bahkan, negara-negara sekutu AS seperti Eropa (20 persen), Jepang (24 persen), dan Korea Selatan (25 persen) tidak luput dari tarif tambahan.

Trump menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk melindungi kepentingan ekonomi AS, dengan alasan perdagangan yang selama ini dianggap tidak adil. "Dalam banyak kasus, teman lebih buruk daripada musuh dalam hal perdagangan," ujar Trump, dikutip dari Reuters.

Mengapa Rupiah Bisa Tertekan?

Penurunan nilai tukar rupiah tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan depresiasi rupiah setelah kebijakan tarif impor ini diterapkan:

  1. Meningkatnya Permintaan Dolar AS

  2. Kekhawatiran Investor Global

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
      Lihat Kebijakan Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun