Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merdeka Tanpa Tapi

8 Agustus 2021   22:23 Diperbarui: 14 Agustus 2021   06:30 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini aku datang lagi ke rumahmu
Mengetuk perlahan pintu yang tak terkunci

Kulihat ada cahaya redup di ruang tamu
Sebuah lentera yang kacanya mulai buram, sendiri di dekat jendela

Tampak bendera merah putih kecil yang kita beli dari seorang bocah di simpang lima beberapa tahun lalu, masiih kau pajang di atas nakas tua

Aku berharap kau ada dan bisa menjawab tanyaku tentang satu kata, sebelum senja tenggelam di balik cakrawala

Kamu menuliskan kata tentang merdeka,  sedang aku masih berimajinasi bagaimana rasa merdeka

Mereka menulis kata merdeka di penjuru langit, sedang kita
menikmati aromanya saja sambil menahan sakit

Sebenarnya,  merdeka itu bagaimana?

Apakah merdeka itu ketika jemari menari di atas tombol-tombol gawai, sambil bersandar dan santai    

Atau saat telunjuk bisa menuding ke sana kemari?

Atau barangkali merdeka itu bebas membuat luka, tak peduli kepada siapa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun