Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terjawab

18 Juli 2019   15:13 Diperbarui: 18 Juli 2019   15:18 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjawab

Sedari pagi mendung menggantung di hati
Meski silau mentari menusuk kulit bumi
Nyata tak bisa menyibak tirai kabut yang bergelayut manja

Entah serasa bongkahan karang menyesak dada
Senyum pun sirna
Akan terjadi apa?
Lembar kengerian satu-satu tertayang membayang, hancur berkeping, meretakkan batok kepala.

Pengendali rasa tak mampu mengubah sebuah takdir yang menyapa
Hanya sedikit menjaga agar tak parah dan luka, meski ngilu membiru.

Pecah membelah terhindar
Mengingat tak terputus menyebut namaNya
melesat ke langit, kata puja lurus meruncing ke pintu arsy
aku pasrah

Malang, 18072019
swarnahati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun