Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tangan dan Mulut Para Politisi

3 November 2015   03:25 Diperbarui: 3 November 2015   07:13 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kulihat ada sekelompok politisi yang hebat

mulutnya terbuka dan tangannya terlipat

mulut lebar itu terus-terusan berbicara

kepada pohonan Jati yang baru ditanam

 

Melihat detil yang ada pada pohon muda itu

mulutnya mencaci-maki segala kekurangan

sementara kedua tangannya hanya terlipat

tidak berupaya turut memperbaiki keadaan

 

Kulihat kelompok politisi lain tak kalah hebatnya

mulut mereka terkunci, tangannya sibuk bekerja

mereka sibuk menanam dan merawat pepohonan

menciptakan kebun-kebun baru untuk partainya

 

Telinga mereka mendengar suara caci maki itu

dan menganggapnya hanya gonggongan anjing lapar

mereka terus menanam hingga lima tahun lamanya  

bekerja keras memperbaiki keadaan bagi partainya

 

Ketika waktu untuk panen raya telah tiba

mulut dan tangan kedua kelompok itu sama sibuknya

saling mengklaim keberhasilan kerja masing-masing

sementara rakyat hanya jadi penonton dan pendengar

 

Ketika rakyat diminta untuk memilih para wakilnya

memilih satu lalu dianggap bodoh oleh yang lainnya

memilih kedua-duanya dianggap melecehkan hak pilih

tidak memilih kedua-duanya dianggap sebagai apatis!

 

******

Batam, 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun