Mohon tunggu...
feri anto
feri anto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis untuk Indonesia

Karena menulis adalah perjalanan hati dan petualangan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gebrakan Minuman Nue Fresh oleh Anggun Apriyadi

13 Maret 2019   13:04 Diperbarui: 13 Maret 2019   13:12 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Gimana Mas Awal berdirinya Nue Fresh..?
   Saya mendirikan ini awalnya emang karena nggak punya duit, dulu saya kerja. Cita-cita saya emang saya pengen melanjutkanke S2. Salah satu cara itu saya harus mendapatkan uang. Setelah itu saya lulus, dari s1. Membantu orang tua dan sebagainya lalu terkumpulah 10 juta. Lalu saya datang ke jogja lagi, kebetulan yang masuk kriteria saya yang murah. Di UII Syariah, setelah itu saya daftar dan sebagainya menghabiskan uang 3juta. Untuk hidup selama 3 bulan kedepan, nggak mungkin cukup. Maka dari itu saya usaha,  Saya lalu mengajak temen2 utk membuat bisnis. Bersama teman-teman saya, kami urunan Rp 1.500.000,-. Kita mencari usaha minuman apa yang nggak ada sekarang, ternyata minuman yang nggak ada itu jeruk nipis. Setelah itu berjalan, untuk membedakan jeruk nipis yang ada di angkringan. Harusnya minuman ini dikasih rempah-rempah. Maka kita mencoba untuk membuat minuman jeruk nipis memakai rempah-rempah. Setelah itu kita mendapatkan formula yang pas, sekitar 2-3 bulan.

Kalau asalnya Mas Anggun sendiri darimana Mas ?

   Asal saya keturunan jawa, tapi dulu tinggal di purbalingga. Karena kita dapat program imigrasi kita dilempar ke Jambi. Itu angkatan terakhir setelah Soeharto lengser, tahun 1997.

Kalau dari inspirasinya bikin produk darimana Mas ?, dari dalam negeri atau luar negeri ?

   Kalau untuk inspirasi, yang lebih pasnya saya inginkan seperti apa. Saya menemukan, setelah datang ke RKJ-co working space (Rumah Kreatif Jogja) ada produk yang sudah menasional lebih dulu, yaitu; UC 1000. Kalau UC 1000 lebih ke produk lime-nya. Citarasanya hampir sama. Hanya dari bahannya beda tipis. Setelah itu kita coba pelajari dari kompetitornya, makin banyak. Kalau di Cirebon, khasnya ada Janiper. Produk saya sudah berjalan satu tahun lebih 2 bulan. Kalau untuk Nue Fresh ini prospeknya bagus.

Bisa dijelaskan kenapa namanya Nue Fresh ?


Sebenarnya Nue Fresh itu, kalau New itu baru, tapi coba kita masukkan dalam bahasa Jawa, jadi Nue.Nanti bacanya Nue Fresh. Tapi kalau secara filosofi ada kesegaran baru.

Dari produk Nue Fresh harga dibanderol berapa ?

Kalau sekarang, kita banderol satu botolnya sebanyak 300 ml, harganya 10ribu, kita memakai botol kaca. Karena kita mau memasuki pasar middle-up (premium).

Katanya Nue Fresh mengeluarkan produk dengan kemasan yang lebih ringkas ?

   Iya kami sekarang sedang membuat Nue Fresh bisa dijangkau oleh anak-anak. Itu ukurannya cuma 120 ml. Kita banderol harganya 1.500 rupiah. Kalau yang 120ml, itu harus per/ kardus.

 Banyak orangtua berharap anaknya itu kerja dikantoran, tapi anda memilih dengan cara mengembangkan produk Nue Fresh, lalu tanggapan orangtua bagaimana ?

   Kebetulan sekali kedua orangtua saya mantan pedagang, karena ibu dulu pedagang dan ayah membantu ibu. Jadi meski sekarang saya S2, tidak harus saya lulus lalu mengajar. Selama kita bisa bertanggung jawab terhadap hidup kita. Cuma kalau kebanyakan masyarakat tidak seperti saya. Tapi kalau kedua orangtua saya nggak masalah. Karena kebanyakan dari keluarga saya mereka lebih memilih berdagang, sebagai jalan hidupnya.

Dokpri.
Dokpri.
Lalu bagaimana tips Mas Anggun terhadap, kaum muda yang ingin mulai berbisnis !
    Kalau saya, apa yang kita yakini, kerjakan saja. Saya dulu pengen dagang bener, saya semester 3 sudah minta orang tua untuk berdagang. Setelah lima juta itu saya nggak usah dikirimi nggak apa-apa. Saya coba untuk berdagang. Tapi kata bapak saya, nggak usahlah saya masih kuat kok, untuk membiayai kamu kuliah.
    Kebetulan itu sampai lulus. Saya kebetulan pengen juga buka warung kopi. Karena di jogja, kan banyak sekali warung kopi. Dan itu, saya pengen buka di jambi. Sebenarnya cuma tinggal dana saja. Saya minta 25 juta tapi enggak dikasih.Tapi saya jadi lebih terpacu. Makanya sekarang kalau mencari ide bisnis gampang, carilah hal yang kita senangi dan jadikan itu bisnis. Misalnya teman2 suka berdagang, maka berdagang saja. Lihatlah yang ada disekitar teman2.
    Saya awal-awal dagang Nue Fresh coba dulu, jualan di SD. Di SMP, saya coba masukin di kantin2. Saya pede saja, nanti kita ketemu banyak orang. Nanti kita bisa menemukan segmen pasar yang tepat. Kalau saya memang punya rencana membuka beberapa bisnis, yang bisa menghasilkan uang, berbentuk aset. Kalau sekarang saya memang masih konsentrasi di Nue Fresh.

Bagaimana Mas Anggun menyikapi persaingan industri minuman, yang alami dan yang berasa dari pabrik ?

   Kalau saya memang dulu tidak tahu persaingan itu apa, semua pasar dulu saya masuki. Dan saya hampir semua ditolak, kalau diwarung-warung itu ada showcase. Lalu saya mencoba gimana caranya saya masuk. Ternyata memang tidak boleh.Lambat laun, produk saya tidak mendapat tempat. Awalnya produk Nue Fresh saya jual Rp 5.000,-. Karena saya lihat semua minuman, nggak jauh-jauh dari Rp 5.000,-. Maka dari itu saya mencoba mencari segmen pasarnya, Sebenarnya segmen pasar saya yang paling tepat di tempat-tempat karaoke, hiburan. Harga disana bersaing. Setelah itu sa ya mendapatkan pasar organik (pasar yang menjual bahan makanan / minuman alami). Dan itu mereka benar-benar sadar harus memproduksi barang-barang yang bersala dari bahan alami.

Saya perhatikan Mas Anggun cukup sering mengedukasi pasar dengan cara berpameran ? atau mengikuti undangan dari komunitas bisnis, itu biasanya dimana saja Mas ?

   Biasanya kalau yang pasar saya di pasar organik Mustokoweni, atau pasar Kamisan. Tapi kalau untuk organisasi cuma dua; RKJ-co working space (Rumah Kreatif Jogja), dan PLUT (Kementrian Koperasi).

Dari Nue Fresh bisa dijelaskan ada berapa jenis rasanya ini !

   Kalau untuk rasanya baru satu jenis, tapi warnanya berbeda. Rencana mau kita pecah, kalau sekarang rempah-rempah masuk semua. Kalau semua mau kita pisah-pisah,sampai 10 varian rasa. Ada dua warna; warna original (warna rempah-rempah), sama warna dari rempah-rempah, campuran warna dari bunga telang. Semuanya memang benar-benar alami, tanpa warna buatan. Karena memang kita ngambil segmen yang disana.

Kalau misal dari BPOM diijinkan memakai bahan kimia, tapi masih dalam jumlah yang aman, apakah Mas Anggun akan beralih kesitu juga ?

   Kalau untuk sekarang, saya memang belum tertarik memakai bahan kimia. Karena memang beberapa kali ditawari orang, sampai sekarang belum tertarik. Karena saya sendiri merasakan kalau minum lihat ada bahan pengawetnya, saya merasakan sayang dan tidak maksimal.

Mungkin kalau rekayasa genetik, masih dipertimbangkan Mas ?

   Kalau untuk sekarang selama itu bukan kimia. Dan ada value addnya, saya kira masih bisa ditambahkan ke minuman Nue Fresh. Karena semua yang bisa saya campurkan ada value addednya, karena misalnya ; Nue Fresh itu original, dan saya masukkan bunga telang. Satu bunga telang, bagus untuk mata dan anti oksidannya tinggi, serta menamba vitamin c, ini menarik. JAdi ada nilai tambah ketika saya tambahkan nilai tambah. Kadar kimiawinya rendah.

Ada rencana untuk masuk ritel seperti Indomart dan Alfamart ?

Kalau rencana itu jelas ada. Tapi kalau untuk sekarang secara sumber daya manusia, dan modal, masih jauh. Kalau untuk sekarang belum.

Andaikata Mas Anggun bisa masuk retail, dengan penghasilan sekian ratus juta dan Mas Anggun bisa menghasilkan sekian ratus juta tanpa masuk retail, itu mana yang  Mas pilih ?

   Saya yang pertama, kalau masuk retail bagus. Kalau nggak masuk retail tetapi penghasilan segitu, maka itu nggak jadi masalah. Itu tergantung, kalau saya bisa berdiri sendiri bisa mendapatkan income tanpa masuk retail, jauh lebih enak. Karena satu untuk perputaran uangnya lebih mudah. Walaupun masuk retail juga enak, karena keuangan mereka lebih tersistem dengan baik. Karena saya yakin, kalau saya sendiri, nggak akan bisa besar.

Saya lihat di media sosial ada pelanggan Mas Anggun orang asing, sejauh ini tanggapan mereka bagaimana mas ?

Kalau beberapa yang pernah beli produk saya. Memang ada orang asing, sebelum membeli mereka kita kasih tester. Kalau mereka cocok mereka beli, lalu saya sodorkan pertanyaan, apakah mereka suka dengan produk  saya ? kalau iya, rata-rata suka.

Kalau misalnya ada yang menawarkan Mas Anggun kerjasama dengan pihak luar negeri, tanggapan Mas Anggun gimana ?

Saya sih suka-suka saja. Tapi salah satu yang jadi kendala saya, adalah produknya. Saya kadang masih terhambat di ekspedisinya. Karena nggak semua ekspedisi mau menerima dalam bentuk cair. Makanya kita bercita-cita juga untuk membuatnya dalam bentuk serbuk.

Kalau untuk pengiriman cup Nu Fresh seharga Rp 1.500,- bagaimana Mas ?    

Kemarin kita baru ketemu ekspedisinya, dan itu nggak maslah. Bisa dikirim kemana saja, hanya ruang lingkupnya Jawa-Bali. Kemarin kita baru tandatangan kontrak dengan distributor. Jadi jarak dengan tempat produksi dan distributor, tidak ada masalah. Karena cukup terjangkau.

Harapan dari Mas Anggun terhadap pemerintah untuk memajukan produk anda gimana Mas ?

   Saya kira harapan saya besar sekali, karena produk UKM, kalau dibeli pemerintah, setingkat Pemda saja, sudah luar biasa. Dan itu saya kira potensi besar, karena kalau sekarang pemerintah belum maksimal dalam melayani kami para UKM. Contohnya saja Batik, saat produk batk dibeli pemerintah, maka semua hasil batik langsung naik, secara permukaan. Batik makanya kan langsung  naik, mereka diwajibkan memakai batik pada hari-hari tertentu.

Dokpri.
Dokpri.
Rencana Mas Anggun kedepan terhadap Nue Fresh ?

   Saya pengen Nue Fresh hanya sebagai satu sandaran aset saya. Dari sini saya bisa mengembangkan banyak bisnis. Potensi ini besar, dalam dua atau tiga tahun kedepan. Harapan saya visi kedepan, dua atau tiga tahun bisa memenuhi kebutuhan market di jawa.

Bisa kasih saran untuk pebisnis muda yang punya bisnis, tapi masih stuck atau masih belum berjaan dengan baik Mas ?

   Kalau saya seandainya menemukan hal itu, saya cepat-cepat perbaiki. Kalau stagnan jelas, dari satu masalah ke masalah yg lain harus cepat diselesaikan. Perbanyak relasi, di RKJ ini saya ketemu banyak orang, dan sharing bayak orang. Itu menghasilkan banyak sekali untuk produk-produk banyak sekali. Memang belum sempurna, tapi maslah-maslah itu selesai. jadi kalau menurut saya kalain sebagai pebisnis, menemui hambatan sharinglah ke pebisnis juga, jangan ke akademis. nantinya malah nggak nyambung. Begitu juga sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun