Mohon tunggu...
Bens
Bens Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Musafir Malam

Kata Hati Mata Hati ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lorong Doa

19 Oktober 2019   06:31 Diperbarui: 19 Oktober 2019   06:38 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: ceritamistis.com


Sang Waktu berdiri, menerawang jauh,
menembus bulan dan matahari

Sayup terdengar kata,
seribu entah sejuta, lembut nan syahdu
bergema bersenandung, diantara kepasrahan dan pengharapan

Secuil nestapa, menggetarkan kalbu
bahkan pilu mengiris sembilu, mengalir bercampur debu

Sang Waktu terus memacu, detik menit dan jam,
membalut kepedihan melepas kegelisahan,
dari wajah-wajah resah

Doa-doa bergema, dari lantunan keikhlasan cinta,
terbang bermandikan airmata,
melayang berselimut lamunan

Dalam suatu masa, keangkuhan menerobos duka,
lunglai penuh luka,
tanpa kata

Dan bisik kata terus bergumam,
akan AsmaNya tuk seberkas belas kasih,
yang mendayu merayu,
membendung suatu kehampaan,
lepas dari Sang Waktu,
bergulir mengikuti iramaNya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun