Artinya, netizen Indonesia merupakan penggguna internet paling tidak sopan se-Asia Tenggara berdasarkan laporan Digital Civility Index (DCI). Hal ini terjadi karena disebabkan oleh tiga faktor yaitu pemberitaan hoax dan penipuan, ujaran kebencian, dan diskriminasi. Dengan meningkatnya kebutuhan akan internet dan menjamurnya akun-akun palsu, kepo yang buruk sangat mungkin terjadi dan merugikan banyak pihak.Â
Seperti julid, kepo yang buruk hanya akan menimbulkan konflik. Sikap yang suka nyinyir, mengecam, menghina, mencaci maki, dan lain-lain adalah sifat-sifat yang destruktif yang tidak menawarkan solusi atau pemecahan masalah.Â
Pada akhirnya, kepo adalah sebuah pilihan yang harus disesuaikan pada motivasinya. Bila motif Anda untuk mengembangkan diri Anda menjadi lebih baik, lakukanlah kepo yang bermanfaat.Â
Kalau bisa lagi, tidak hanya menguntungkan diri Anda sendiri, tetapi juga sudah menggerakkan hati Anda untuk membantu orang lain dengan cara memberikan pertolongan, masukan yang membangun, dan sumbangsih yang nyata. Ketika Anda perhatian, Anda tidak hanya tertolong secara intuitif, tetapi orang yang diperhatikan juga akan merasa terbantu dengan ide, saran, dan bantuan yang diberikan.Â
Sebaliknya, bila Anda merasa bahwa kepo Anda lebih banyak menghakimi orang lain dan bahkan membuat karakter Anda terdegradasi secara mental dan fisik, sebaiknya hentikan saja kepo Anda. Kepo yang bersifat destruktif hanya akan meninggalkan dosa dan penyesalan, terlebih lagi hanya akan menyakiti diri Anda sendiri.Â