Saya hanya boleh pilih salah satu, kalau mau duduk di kursi, saya tidak pilih bangku, kalau mau di dalam kamar, tidak mungkin serentak di taman. Ada yang katakan bisa hidup 'bi-lokasi', serentak berada di dua tempat yang berbeda. Itu keadaan asing yang tidak saya bantah.Â
Saya terima itu sebagai kemungkinan yang saya tidak tahu. Di luar kemampuan saya, di luar pengalaman saya. Itu masuk dalam kemungkinan. Mungkin itu pun satu sisi yang lain dari yang nyata.Â
Mungkin itu termasuk dalam hal asing. Saya ada sekarang, mungkin besok ada orang lain yang lahir dekat saya atau jauh dari saya. Mereka jadi orang asing.Â
Seluruh alur pikir kali ini bersumber dari NAFSU saya yang mau meresap apa saja di sekitar saya. NALAR saya yang melayang ke semua pengetahuan dan pengalaman.Â
NALURI saya yang mencoba merangkul sesama di sekitar saya. NURANI saya yang merenung dalam-dalam tentang semua yang ada dan mungkin ada dan YANG MAHA ADA Yang pasti ADA (4N, Kwadran Bele, 2011).