Jika, melihat keadaan pendidikan Indonesia yang masih timpang antara pendidikan di pedesaan dan perkotaan, maka hal ini pun harus menjadi pertimbangan yang penting bagi pemerintah sebelum melaksanakan kurikulum 2022 agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan maksimal.
Meskipun menuai berbagai pro dan kontra yang beragama dari masyarakat akan kebijakan baru ini, kelompok kami beranggapan hal tersebut diakibatkan karena kurangnya sosialisasi akan penerapan dan isi dari kurikulum 2022 ini, sehingga menimbulkan banyak miss komunikasi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!