Mohon tunggu...
Bekti Mahendra
Bekti Mahendra Mohon Tunggu... Penjelajah Sejarah

Pada akhirnya sejarah akan membuka kebenaran universal tentang kondisi manusia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kausalitas, Keberlanjutan, dan Perubahan: Tiga Pilar Utama dalam Memahami Sejarah

9 September 2025   07:42 Diperbarui: 9 September 2025   07:42 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi konsep perubahan, keberlanjutan, kausalitas (Sumber: Gemini Ai: Dokumen Pribadi)

Sinergi Tiga Pilar: Sebuah Tarian yang Saling Melengkapi

Ketiga konsep ini---kausalitas, keberlanjutan, dan perubahan---bukanlah konsep yang berdiri sendiri. Mereka bekerja bersama dalam sebuah tarian yang rumit dan saling melengkapi. Sebuah perubahan tidak terjadi di ruang hampa; ia sering kali disebabkan oleh serangkaian faktor (kausalitas) dan terjadi di dalam sebuah konteks yang juga memiliki elemen-elemen yang berkelanjutan.

Misalnya, Revolusi Industri di Inggris adalah sebuah perubahan besar, tetapi perubahan itu tidak mungkin terjadi tanpa adanya kausalitas, yaitu faktor-faktor seperti ketersediaan sumber daya alam, kemajuan teknologi, dan kondisi sosial-ekonomi yang mendukung. Perubahan ini juga tidak menghapus semua yang ada sebelumnya; tradisi-tradisi sosial dan struktur kelas tertentu tetap berkelanjutan meskipun cara hidup masyarakat berubah total.

Dengan melihat sejarah melalui lensa kausalitas, keberlanjutan, dan perubahan, kita tidak lagi hanya menghafal masa lalu. Kita belajar untuk menganalisis, mempertanyakan, dan memahami mengapa dunia kita seperti sekarang. Kita menjadi detektif sejarah yang mencari benang merah, mengidentifikasi titik balik, dan memahami bagaimana masa lalu terus membentuk masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun