Mohon tunggu...
RENALDI BAYU
RENALDI BAYU Mohon Tunggu... I am a student at Udayana University.

@malleumiustitiae @refknow (Enjoy Writing, Reading and Dialectics)

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kampus Ini Tidak Pernah Ada

8 Agustus 2025   15:00 Diperbarui: 8 Agustus 2025   13:37 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/31384528648393769/

Mereka memintanya memilih: bertahan di dunia ini sebagai versi sempurna, atau kembali ke dunia retak tempat ia berasal. Dunia yang menyakitkan, tapi jujur. Dunia yang tidak menjanjikan kejayaan, tapi menawarkan keberadaan.

Fajar berdiri di hadapan versi idealnya. Mereka bertatapan. Sang Fajar sempurna berkata:

"Jika kamu menolakku, kamu akan menjadi tidak relevan. Kamu akan dilupakan, kamu akan gagal."

Fajar menatapnya dalam-dalam. "Aku bukan sempurna. Tapi aku nyata. Dan itu cukup."

Versi idealnya mulai meleleh, seperti lilin di bawah matahari. Dunia paralel retak. Struktur kampus sempurna runtuh. Fajar terhempas ke dalam kegelapan.

Epilog: Kembali ke Kampus yang Mati

Fajar terbangun di ruang kelas berdebu. Tak ada siapa-siapa. Tapi di mejanya, ada secarik kertas:

"Selamat telah kembali. Kamu mungkin bukan siapa-siapa. Tapi kamu bukan bayangan siapa pun."

Langkahnya pelan keluar dari ruangan. Lorong fakultas tampak lebih sempit. Tapi langit di luar lebih terang. Ia tak tahu apakah ia akan diingat. Tapi setidaknya, ia tak akan hidup dalam ketakutan menjadi versi yang tidak pernah benar-benar ada.

Di gerbang kampus, ia menoleh. Gedung tua itu kini hanya siluet. Seperti mimpi buruk yang baru saja ditinggalkan. Tapi bekas lukanya masih ada. Dan ia tahu: itu bukan hanya luka. Itu adalah bukti bahwa ia telah memilih menjadi dirinya sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun