Mohon tunggu...
Basisir Kahani
Basisir Kahani Mohon Tunggu... Freelancer - Lantjar kaji karena beroelang, lantjar djalan karena ditempoeh

World of words

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Penantian

20 Januari 2020   14:23 Diperbarui: 20 Januari 2020   14:40 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ke-7

Meski satu persatu harapan pernah memudar, membuih laksana ombak terpecah oleh karang.

Aku...

Sang nahkoda masih melanjutkan berlayar, mengais sisa mozaik ingatan, mengarungi samudera penantian.

Sementara engkau sang tujuan, tampak acuh bermandikan jingga, acuh tanpa hirau.

Tunggulah, mungkin akan kucabik ketidakpedulianmu, kugoreskan rindu dihatimu yang biru..

Tunggulah..

Aku..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun