Mohon tunggu...
Bars. B. Pesut
Bars. B. Pesut Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa semester akhir

Sedang Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paradigma Multikulralisme dalam Pluralitas Budaya

15 November 2019   22:34 Diperbarui: 15 November 2019   22:33 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hindarkan cara berpikir dikotomis; hitam-putih, either/or dan berusahalah berpikir secara dialektis-kritis.

 

Jangan menjadikan orang lain sebagai the other, dan' jadikan perbedaan untuk saling memahami bahwa kita memiliki keunikan masing-masing sebagai realitas.

 

Berdialog dan berinteraksilah dengan orang lain supaya kita bisa meraba hati dan kemauan orang lain sehingga kita dapat berlaku* adil.

 

Berpikirlah sebagai kata kerja (proses, transformasi) bukan sebagai kata benda[9]. Artinya berelasi dengan kelompok lain sebagai rekan dalam perjalanan bangsa. 

 

Janganlah bersifat etnosentris (tribalisme), berusahalah berpikir non-tribalisme sehingga akal sehat (common sense) tetap terjaga.

 Kesimpulan

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun