Mia San Mia: Filosofi yang Tak Pernah Pudar
Bagi fans Bayern, sekadar juara liga domestik sudah tak cukup. Mereka merindukan trofi Liga Champions yang terakhir diraih pada 2019/2020, ketika Hansi Flick membawa klub menutup musim dengan treble kedua setelah yang pertama pada 2012/2013 bersama Jupp Heynckes.
Artinya, Bayern kini memburu sejarah baru: treble ketiga. Hasrat itu juga membara di dada Harry Kane, yang masih menyimpan luka gagal di final bersama Tottenham dulu.
Thomas Mller, ikon Bayern, kembali mengingatkan soal identitas klub: "Mia san Mia." Moto ini bukan sekadar slogan, tapi mentalitas: percaya diri tanpa arogan, bekerja keras tanpa kenal kompromi
Treble Ketiga, Sekadar Mimpi atau Kenyataan?
Kompany baru seumur jagung di Allianz Arena, tapi beban sejarah sudah menanti di pundaknya. Bayern butuh konsistensi, kedalaman skuad, dan sedikit keberuntungan jika ingin menorehkan tinta emas di musim 2025/2026.
Apakah ini musim ketiga Bayern meraih treble winner, atau justru hanya akan menjadi catatan pelajaran? Waktu yang akan menjawabnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI