Pendidikan bertujuan membentuk kemampuan berpikir rasional dan realistis. Siswa harus belajar menilai situasi secara logis, bukan emosional.
Realisme dalam Praktik Pendidikan Modern
Walau berkembang di era klasik, prinsip realisme masih sangat relevan dengan pendidikan modern. Contohnya terlihat dalam:
-
Pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning): Siswa mempelajari konsep dengan cara menerapkannya dalam proyek nyata, misalnya membuat sistem pengairan sederhana untuk memahami prinsip fisika dan ekologi.
Pembelajaran kontekstual: Guru mengaitkan teori dengan masalah nyata, seperti mempelajari matematika melalui pengelolaan keuangan sekolah atau bisnis kecil.
Pendidikan vokasional: Sekolah kejuruan (SMK) menjadi contoh nyata penerapan realisme---menyiapkan siswa dengan keterampilan konkret yang relevan dengan dunia kerja.
Penguatan literasi sains dan teknologi: Menumbuhkan kemampuan berpikir berbasis bukti (evidence-based thinking) yang menjadi ciri khas pendidikan realistis.
Analisis dan Kaitan dengan Fenomena Nyata
Berbeda dengan pendidikan yang lebih idealistik atau teoritis, realisme mendorong sekolah dan guru untuk memperkenalkan materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya, pembelajaran matematika dengan aplikasi langsung seperti menghitung kebutuhan bahan bangunan atau membuat anggaran keluarga. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman, tetapi juga relevansi belajar bagi siswa.
Penelitian pendidikan menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui pengalaman nyata cenderung lebih mudah mengingat dan dapat menerapkan pengetahuan mereka. Metode pembelajaran berbasis proyek dan eksperimen nyata adalah implementasi nyata dari pendidikan realisme yang memberikan stimulasi intelektual sekaligus praktis.
Contoh Kasus Praktis