Dari artikel sebelumnya mudah -- mudahan para pembaca budiman dapat memahami bahwa kaum yang dimaksud adalah penduduk Mekah, dan penduduk negeri disekelilingnya yang dalam kesehariannya menggunakan bahasa Arab; Dengan demikian akan dapat memahami firman Allah yang disampaikan.
Al Qur'an surat Yusuf ayat 2. Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.
Al Qur'an surat Az Azukhruf ayat 3. Sesungguhnya Kami menjadikan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu memahami(nya).
Kalau kita sebagai penganut Islam meyakini Al Qur'an, dan memposisikan Al Qur'an sebagai pedoman hidup ya mari kita ikuti dengan baik, dan benar. Al Qur'an kita kaji makna batiniahnya lalu kita tempatkan di dalam hati agar dapat menyinari setiap tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata kita sehari -- hari sehingga muara akhirnya terwujud insan yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
Bukan malah diplintir Al Qur'an mengatakan dengan atau dalam bahasa Arab, penceramah bilang dalam bahasa Al Qur'an bahkan ditambahkan iming - iming setiap hurupnya mempunyai nilai kebaikan 10. Benarkah itu?
Mari kita buktikan! Misal kita mempunyai 6 huruf: ba, ain, nun, ta, da, dan ro, benarkah ini dikatakan sebagai huruf Al Qur'an? Tidak benar! Yang benar adalah huruf Arab.
Lalu benarkah 6 huruf Arab tadi mempunyai nilai kebaikan 6 x 10 = 60? Jauh dari benar.
Ingin membuktikan silahkan huruf-huruf tadi diberi sandangan atau pakaian sebagai berikut: ba jabar ba, ngain domah ngu, nun mati, dirangkai berbunyi bangun. Ta jere ti, da domah du, ro mati, dirangkai berbunyi tidur. Silahkan dibaca secara utuh, masuk akalkah kata BANGUN TIDUR hanya gara -- gara ditulis menggunakan huruf Arab lalu mendapat 60 nilai kebaikan? Sedangkan kalau ditulis dalam bahasa Indonesia, tidak ada nilainya?
Al Qur'an surat Az Zumaar ayat 9. (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
Al Qur'an surat Az Zumaar ayat 18. yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.
Para penceramah atau penyampai risalah apapun predikat dan sebutannya, apakah: ustat, kiai, ulama, ulama besar wajib mengevaluasi diri jangan sampai perbuatan yang sedianya baik justru menjerumuskan atau menyesatkan umat, dan menyengsarakan diri sendiri sebagaimana janji Allah.