Mohon tunggu...
Bang Syaiha
Bang Syaiha Mohon Tunggu... Guru | Penulis | Blogger | Writer | Trainer -

www.bangsyaiha.com | https://www.facebook.com/bangsyaiha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sarapanku Tadi Bukan Nasi

18 Juni 2018   16:23 Diperbarui: 18 Juni 2018   16:40 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iya, beneran! Sarapan saya tadi pagi bukan nasi dan lauk pauknya. Cuma dua gelas air kelapa muda dan kemudian daging kelapanya. Mengenyangkan juga loh. Alhamdulillah. 

Kemarin, saya pun cuma melahap sekitar 3-4 sendok makan nasi saja seharian. Sisanya yang masuk ke dalam perut saya adalah, sebagian besar sayuran dan buah-buahan. Saya sengaja mengurangi nasi, gula, dan tepung-tepungan. Bukan buat gaya-gayaan sih, tapi memang punya niatan buat menjaga pola makan agar berat badan tidak naik terus. Kalau bisa malah turun menjadi seperti ketika masih bujangan dulu. 

Waktu belum menikah, berat saya stabil di angka 60 kg. Normal. Dada bidang, perut six pack, bahu berotot, lengan besar. Sungguh! Karena memang, selama dua tahun, saya rutin nge gym, fitness, angkat beban. 

Semua berubah ketika saya menikah. Kata orang, "Cocok susunya!" sehingga berat badan saya naik terus tanpa henti. Apalagi, dengan kesibukan yang ada, saya tidak lagi gemar ke gym untuk berolahraga. Jadilah tubuh saya seperti sekarang. Beratnya sudah menyentuh angka 80 kg, naik 20 kg. 

Beuh! 

Bener-bener pas kali ya susunya! Mboh! Lah wong saya nggak suka susu. Lebih suka kopi hitam dengan sedikit gula sehingga rasanya pahit-pahit gimana gitu. Getir-getir nikmat. Kayak hidup kamu, yang pahit dan sengsara. Ups... Hahaha (kidding)

Nah, balik lagi yaaa...

Mendapati berat badan yang terus bertambah tanpa kendali, maka saya kemudian harus mengambil tindakan. Saya harus menjaga pola makan dan olahraga lagi. Nggak bisa tidak. Nggak bisa ditawar. Menjaga berat badan dan makanan, adalah sebuah keharusan kalau kita ingin lebih ringan dan sehat. Bukan buat gaya-gayaan sih, tapi memang murni untuk kesehatan dan masa depan. 

Maka, sejak kemarin saya sudah memulai untuk mengurasi nasi, gula, dan tepung-tepungan. Harus diganti dengan serat dan protein. 

Hasilnya apa? 

Hari kemarin, padahal baru sehari itu, perut saya enakan. Nggak terlalu engap. Juga nggak ngos-ngosan kalau jalan. For your information, kaki kanan saya polio, kecil dibandingkan kaki yang kiri. Nggak punya tenaga dan daya. Sehingga selama ini, saya hanya bertumpu pada satu kaki saja. Dan jika berat badan terus naik, saya merasa kok berat sekali mau melakukan aktivitas apa-apa. Nah, kemarin entah kenapa lebih enakan aja. Perut nggak kepenuhan sama makanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun