EPISODE 10 - DENDAM YANG GAGAL
BUEUUUUUU ....
Suara sendawanya begitu besar seperti induk gajah. Sri Indah menepuk-nepuk perutnya. Dia benar-benar kekenyangan.
"Ish, dasar anak setan!" umpat Arsil.
"Lo tinggal hutan, ya?" Fara juga kesal, "Anak gadis kok kelakuannya kayak orang utan."
Sri Indah hanya cengengesan. "Sorry-sorry."
"Dasar manusia goa." Indah juga ikut menimpali.
Semua anak-anak MOS segera membereskan peralatan makan beserta sampah makanan ringan yang mereka bawa. Ruangan aula harus kembali rapi lagi. Kalau tidak, mereka bisa kena omel oleh hantu-hantu yang menyebalkan iitu.
Dan tak lama kemudian, suara langkah kaki mulai terdengar mendekati ruang aula. Mereka semua tercekat. Seketika wajah mereka pucat. Itu pasti OSIS atau kemungkinan kecilnya bisa jadi suara langkah Pak Asep. Peserta MOS segera berbaris dengan rapi.
Suara langkah itu semakin dekat. Peserta MOS menelan ludah mereka masing-masing. Suasananya menjadi tegang, takut sekali kalau yang datang bukanlah Pak Asep, melainkan Si Mata Elang beserta kawanannya.
Rita berusaha mengatur napas. Tubuhnya basah sekali oleh keringat dingin yang terus bercucuran.