Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pokok Kemuning

1 Mei 2019   18:56 Diperbarui: 6 September 2020   05:11 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

pokok kemuning di pekarangan itu
bapak mertuaku yang tanam
bertahun-tahun ia pernah nelangsa
berdaun, tapi tak berbunga

pernah kami duga
usianya tak akan lama
tapi ternyata akarnya
cerdas juga menemukan hara

pokok kemuning di pekarangan itu
sudah seusia anak sulungku
kelopaknya sering gugur memutihkan bumi
aromanya semerbak menjaga hari
 
bapak mertuaku sudah menghadap ilahi
anak sulungku mencari ilmu beratus kilo dari sini
pokok kemuning masih di pekarangan itu
dan mungkin akan terus di situ, sebagai pencatat waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun