Pangka atau sebagian besar orang menyebutnya Pangkah merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Tegal. Kota  kecil yang berada disebelah timur ibukota kabupaten Tegal, Slawi banyak terdapat bangunan-bangunan kuno peninggalan kolonial Belanda. Wajar saja karena di kota ini terdapat pabrik gula yang dibangun pada tahun 1832.Â
Peninggalan-peninggalan tersebut berupa pabrik gula, rumah administratur, rumah dinas, perkantoran, kereta uap dan masih banyak lagi. Bangunan dan benda tersebut masih bisa kita lihat sekarang baik yang masih digunakan, alih fungsi bahkan yang sudah tidak bisa digunakan lagi.Â
PG Pangkah tinggal satu-satunya pabrik gula yang masih produksi di wilayah Brebes, Tegal dan Slawi. Walaupun sudah tidak seproduktif dimasa kejayaannya dimana produksi gula dengan kode PK sangat disukai oleh produsen olahan makanan karena warnanya putih dan kristal, kini mulai mengembangkan wisata heritage dan wisata agro.Â
Rangkaian produksi gula dari hulu dan hilir menjadi daya pikat wisata ditambah dengan bangunan-bangunan kuno yang menarik bukan hanya wisawatan tetapi sineas untuk lokasi shooting.Â
Salah satu rumah peninggalan yang paling mencolok adalah rumah administratur atau yang disebut Mbesaran Herenhuis A. D. H Bosch berbeda dengan bangunan lainnya disekitar situ ataupun diantara pabrik gula yang ada.Â
Bangunan berlantsi dua dengan banyak jendela untuk melihat Gunung Slamet dan Waduk Cacaban sebagai pusat pengairan tanaman tebu. Halamannya tidak begitu luas dan masih ditempati sebagai tempat tinggal manager.Â
Diverifikasi usaha atau pun pengalihan fungsi dilakukan disini untuk menyelamatkan bangunan atau mesin agar tidak rusak. Seperti contoh kereta uap yang dulu digunakan untuk mengangkut tebu kini beralih fungsi menjadi kereta wisata untuk mengangkut wisawatan keliling.Â
Ada lagi rumah dinas yang dijadikan cafe untuk pengunjung dengan nama Oemah Londho. Dengan berbagai pernak-pernik tempo doeloe seakan mengingatkan situasi pada saat itu. Dengan pemanfaatan bangunan untuk usaha maka bangunan tersebut terpelihara dengan baik, pengunjung masih bisa melihat saksi sejarah tempo doeloe.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI