Salah satunya adalah tentang arah esport ke depan dibuka di sekolah. Lagi-lagi sekolah perlu mengadakan sosialisasi dan pertemuan kepada seluruh stakeholder guna terciptanya pembinaan esport yang baik dan berkelanjutan.
Sekolah dapat mencoba beberapa kebijakan dengan mengadakan semacam survei terkait antusiasme siswa dan orang tua terkait esport.Â
Dengan membuka jalan dialog bersama orang tua peserta didik sekaligus memberikan edukasi terkait esport maka kita akan mendapatkan beberapa hal yang tak hanya negatif tentang esport khususnya bagi peserta didik.Â
Pada dasarnya setiap hal yang berkaitan dengan pengembangan minat dan cita-cita anak pasti ada alasan mengapa itu perlu dilakukan.Â
Memberikan gambaran jangka panjang, memberikan keluwesan dalam memahami seluk beluk teknologi melalui video game, hingga memfasilitasi anak agar dapat menjalankan minat dan bakat sesuai kemampuannya termasuk dalam ranah esport sekalipun.
Beda Zaman Beda Kebijakan
Sering kali masalah ketertutupan dalam menerima perkembangan dan kemampuan beradaptasi terhadap kemajuan zaman terjadi dikarenakan kurangnya memelajari dan menganalisis masalah sesuai dengan situasi.Â
Tak ada yang menyalahkan jika kita yang lahir di tahun 60-an hingga 70-an hidup dalam keterbatasan. Tak terakomodasinya keinginan dan minat dengan sarana penunjang sering menjadi alasan klasik mengapa kita terbatas dalam rangka adaptasi zaman.Â
Beda cerita dengan anak yang hidup di era zillenial, mereka cenderung difasilitasi dan didukung oleh keadaan serta latar belakang keluarga yang mumpuni.Â
Akan tetapi belajar tanpa guru dan pembimbing juga dapat membahayakan. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita sebagai generasi pendidik maupun orang tua memhami kemauan anak dengan catatan tetap memberikan rambu-rambu sembari mengawasi agar minat dan harapan serta proses dapat berjalan dengan baik.
#SalamLiterasi