Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa "Netizen" Indonesia Begitu Ditakuti?

9 September 2022   08:00 Diperbarui: 9 September 2022   08:00 3722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.detik.com/edu/detikpedia/ilustrasi/ocehan/netizen/Indonesia/dimedia/sosial)

Akun IG Microsoft di media sosial Instagram mendadak menutup kolom komentar karena serangan netizen Indonesia akibat dari unggahan hasil survei yang menyatakan bahwa netizen Indonesia dikenal tidak ramah dan sopan. Atas unggahan tersebut, netizen Indonesia geram dan mendadak memborbardir kolom komentar akun Instagram milik Microsoft. 

(Dokpri/ss/CNN-News/7-September-1997)
(Dokpri/ss/CNN-News/7-September-1997)

Dua contoh kasus di atas, hanyalah beberapa dari banyaknya kasus hilangnya akun-akun publik figur maupun lembaga di media sosial Instagram akubat dari spam report yang dilakukan oleh netizen Indonesia. Lalu, apa yang menyebabkan netizen Indonesia begitu ditakuti oleh banyak publik figur di Indonesia? dan Apakah perlu seorang pemain bertahan timnas sepakbola Thailand mengucapkan permohonan maaf di media sosial kepada netizen Indonesia?

Spam Report 

"Jangan memancing di air keruh", mungkin istilah tersebut dapat dimaksudkan  sebagai larangan keras bagi kita agar tak berulah di media sosial. Jika kita berani mengunggah hal-hal yang negatif di media sosial maka jangan salahkan hakim media sosial akan bertindak. Mulai dari spam report oleh netizen Indonesia, komentar negatif hingga hujatan, sampai penghilangan akun media sosial akan menjadi akibat yang dirasakan jika berurusan dengan netizen Indonesia.

Kuantitas Netizen yang luar biasa

satu banding lima mungkin menjadi kiasan yang cocok membandingkan jumlah netizen Indonesia di Media sosial. Pasalnya, jika satu orang saja belum tentu ia hanya memiliki satu akun media sosial, bisa jadi ia memiliki 2 hingga  5 akun bahkan lebih untuk memainkan media sosial. Akibatnya, jumlah pengguna media sosial di Indonesia pun membeludak dan jumlahnya beberapa kali lipat melebih jumlah pengguna di satu wilayah. Jadi wajar jika, ada yang berani mengusik ketentraman netizen Indonesia. Akun lembaga sekalipun akan lenyap dalam beberapa hari. 


Mudah "Terclickbait"

Maraknya penyebaran informasi digital saat ini, juga berimbas pada tersebarnya informasi atau berita-berita hoax di media sosial. Potongan-potongan cuplikan video, berita propaganda, isu sara dan rasial, dan lain sebagainya menjadi penyebab utama dari permasalahan netizen Indonesia di media sosial. Hanya membaca dari judul dan melihat cover atau tampilan gambar awal kemudian dengan mudahnya kita melewatkan tayangan tersebut tanpa tau isi dari video tersebut. Akibatnya, banyak orang-orang yang memanfaatkan kelemahan literasi netizen Indonesia untuk mencari popularitas di media sosial tanpa memikirkan lagi kualitas konten yang disebarkan.

Spam Komen dan Komentar Negatif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun