Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bagaimana Menerapkan Gaya Hidup Minimalis bagi Mahasiswa dan Anak Kos?

14 Juli 2022   08:20 Diperbarui: 14 Juli 2022   08:23 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tirto.id/mengenal-konsep-hidup-minimalis-di-jepang-f4Gj)

Sebagai mahasiswa, kita harus mampu memosisikan diri pada situasi yang tepat. Menjadi mahasiswa tentu kita tujuan jangka panjang yang ingin dicapai adalah agar menjadi sarjanawan sesuai dengan harapan kedua orang tua di kampung halaman. Bagi sebagian dari kita mahasiswa yang berkuliah dengan bantuan beasiswa, mungkin kita dapat menjadikan bantuan fasilitas tersebut  untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan baik untuk diri sendiri dan kebutuhan kuliah. Agar kita dapat lebih fokuspada tujuan awal dalam berkuliah.

3. Menghindari Sifat dan Sikap Gengsi Berlebih

Suka atau tidak suka, sifat gengsi adalah salah satu sifat pebunuh karakter diri. Bukan tanpa alasan, kita sebagai mahasiswa atau anak kos yang berasal dari latar belakang ekonomi ke bawah akan semakin mempersulit diri sendiri jika senantiasa mengedapankan rasa gengsi terhadap apapun. Ingin membeli barang yang diinginkan orang lain, ingin memakai barang-barang mahal, dan selalu mengikuti tren dapat menjadi gangguan awal dari pengaruh besar sifat gengsi. Jika teman-teman kita menggunakan handphone atau gawai terbaru namun kita belum memilikinya, dan akhirnya kita pun akan berusaha memenuhi keinginan kita untuk membelinya juga akibat dari rasa gengsi tersebut. Maka dar itu, kita dapat menerapkan gaya hidup minimalis dan bergaya sesuai dengan kemampuan, bahkan mencoba melakukan hal-hal sederhana demi perubahan besar di masa depan yang produktif menjadi harapan banyak orang khususnya kalangan mahasiswa.

4. Berkesempatan Berbagi Kepada Sesama

Dalam proses penerapan gaya hidup minimalis. Jika kita sudah menanamkan diri untuk tidak hidup glamour dan berlebihan. Kita akan memiliki semangat dan motivasi untuk dapat berbagi dengan sesama. Misalnya, ketika memiliki barang seperti buku, baju, hngga perabotan yang tidak terpakai  kita dapat memberikannya kepada orang lain atau teman kita yang lebih membutuhkan. Hal tersebut akan menambah rasa kedermawanan dan jiwa sosial sekaligus meningkatkan rasa bahagia kita sebagai makhluk sosial yang peduli terhadap sesama.

Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan pengalaman dan pengamalan penulis tentang gaya hidup minimalis. Semoga kita dapay menjadi manusia yang berkualitas serta terus bermanfaat bagi orang lain.

#SalamLiterasi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun