Akan tetapi walau tak semewah squad Manchester City atau bahkan Real Madrid hingga Bayern Munchen, AC Milan musim ini telah mampu menciptakan permainan yang atraktif dan mengejutkan melalui kolektivitas tim.Â
Milan di bawah asuhan Stefano Pioli mampu memperkuat semua lini dengan saling mengandalkan satu sama lain, pemain-pemain macam Rafael Leao, Brahim Diaz, Franck Kessie, Mike Maignan, Fokayo Tomorin hingga Ciprian Tatarusanu telah mampu beradaptasi dengan apa yang diinginkan pelatih Stefano Pioli tersebut.Â
2. Konsistensi Permainan
Permainan Milan musim ini memang jauh berbeda dengan beberapa musim lalu. Melihat dari 38 laga yang dimainkan. Milan selalu mampu konsisten untuk memenangkan pertandingan baik dari laga tandang maupun laga kandang.Â
Dari 5 laga terakhir saja, Milan mampu menyapu bersih semua pertandingan dengan kemenangan. 5 laga tersebut harus dijalani dengan melawan tim-tim yang berada di papan tengah dan menjadi pesaing kuat untuk masuk ke jajaran papan atas.Â
Tim-tim seperti Sassuolo, Lazio, Atalanta, Verona, dan Sassuolo berhasil dijinakkan Milan dengan skor yang memang tak terlalu mencolok namun cukup mengamankan dan memuluskan Langkah Milan meraih scudetto musim ini.Â
3. Berhasil memaksimalkan potensi pemain muda khas racikan Stefano Pioli
Rafael Leao (22 tahun), Theo Hernandez (24 tahun), Ismael Bennacer (24 tahun), Brahim Diaz (22 tahun), dan Sandro Tonali (22 tahun) merupakan beberapa pemain muda yang mampu menujukkan kualitasnya musim ini.Â
Dipadukan dengan pemain macam Davide Calabria, Oliver Giroud, Franck Kessie, Zlatan Ibrahimovic, serta tak ketinggalan penjaga gawang terbaik Loga Italia Musim ini Mike Maignan telah menjadi kombinasi keluatan menakutkan yang dimiliki AC Milan musim ini.Â
Terlebih lagi pemain-pemain Milan musim ini juga tak banyak yang berurusan dengan ruang perawatan semakin memperkuat AC Milan dalam menjalani pertandingan tanpa harus kebingungan memikirkan soal pengganti pemain yang cedera.Â
4. Mike Maignan (Idola Baru)