Mohon tunggu...
Bambang Trim
Bambang Trim Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Penulis Pro Indonesia

Pendiri Institut Penulis Pro Indonesia | Perintis sertifikasi penulis dan editor di Indonesia | Penyuka kopi dan seorang editor kopi.

Selanjutnya

Tutup

Money

5 Profesi Kreatif Penulisan

17 Agustus 2013   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:12 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dunia kreatif penulisan memang kagak ada matinye. Saya selalu mengemukakan analogi: Tidak ada satu bidang pun di dunia ini yang bisa lepas dari tulisan. Bahkan, seorang pribadi di ujung usianya pun perlu menuliskan surat wasiat yang bisa dipahami ahli warisnya sehingga ia merasa perlu juga mampu menulis.

Pada zaman dahulu, penulis memang sudah eksis dan posisinya selalu dianggap penting. Mereka bahkan mendapatkan fasilitas khusus sebagai asisten para raja ataupun pejabat untuk menuliskan sesuatu, termasuk juga mengalihbahasakan kitab-kitab dari negeri asing.

Dalam konteks kini, penulisan sudah menjadi industri walaupun karakter seni tidak dapat dilepaskan sebagai suatu usaha mengemas bahasa dengan apik, enak dibaca, serta dalam beberapa hal mengandung keindahan. Seorang SBY tampaknya memerlukan sang penulis ini untuk membantunya merancang naskah pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2013, apalagi momen itu adalah momen terakhirnya berpidato sebagai pejabat presiden RI. Dari sebuah situs berita dikabarkan bahwa sang Presiden butuh waktu dua hari untuk mengonsep pidatonya.

Dalam tulisan ringan ini saya hendak menyajikan profesi kreatif bidang penulisan yang dilakoni banyak orang dalam industri media, seperti penerbitan buku, penerbitan media massa, ataupun penerbitan media daring 'online'. Tidak hanya itu, mereka juga berkiprah sebagai pekerja lepas sekaligus profesional untuk perusahaan-perusahaan, lembaga/institusi pemerintah,  ataupun perseorangan.

Saya menyebutkan lima profesi di antaranya, yang setiap masa mereka bercimpung dalam pekerjaan mengemas tulisan.


  1. Penulis bayangan (ghost writer) adalah penulis yang disewa untuk proyek penulisan tertentu dalam satu pekerjaan ataupun beberapa pekerjaan secara berkala. Penulis bayangan disebut demikian karena namanya sebagai penulis tidak pernah dicantumkan dalam kredit sebuah tulisan atau kalaupun dicantumkan, biasanya tertulis "seperti yang dikisahkan .... kepada ....". Intinya penulis bayangan direkrut oleh lembaga/institusi ataupun perseorangan yang memang memerlukan keahlian sang penulis dalam menyusun kata-kata. Penulis bayangan umumnya mereka yang sudah memiliki begitu banyak portofolio karya dan juga mampu bekerja layaknya jurnalis (biasanya mereka memang dari kalangan jurnalis) untuk melakukan wawancara ataupun investigasi terhadap suatu topik tulisan.
  2. Penulis pendamping (co-writer) adalah penulis yang diajak ataupun diminta seorang pemilik gagasan (author) untuk menulis bersama-sama. Karena itu, nama penulis pendamping biasanya turut dicantumkan sebagai nama kedua (jika dua orang yang menulis) atau nama ketiga (jika tiga orang yang menulis). Penulis pendamping juga banyak direkrut dari kalangan wartawan yang sudah terbiasa menulis sehingga sebuah konsep yang rumit sekalipun dapat disajikan dengan "renyah" kepada pembaca. Para pengguna jasa penulis pendamping biasaya sadar betul bahwa mereka hanya memiliki konten dan mampu menjelaskannya, tetapi mereka tidak dapat menuliskannya dengan baik.
  3. Penulis teks iklan (copy writer) adalah penulis yang khusus bekerja menulis, mengemas, dan mengembangkan teks-teks kreatif untuk iklan. Mereka bisa menulis tagline, menulis untuk poster atau brosur, menulis untuk surat-surat promosi, menulis ulasan produk di situs, menulis advertorial, ataupun menulis tips-tips yang beraroma iklan. Para copy writer umumnya bekerja pada biro iklan. Mereka bisa saja dari kalangan jurnalis atau kalangan sastrawan yang memiliki kemampuan mencipta teks-teks iklan berdaya pikat tinggi.
  4. Penyunting (editor) adalah perantara di antara penulis dan penerbit yang menjadikan naskah dari penulis lebih berdaya. Profesi editor di penerbit-penerbit buku di Indonesia baru populer sekitar awal 1990-an. Di penerbitan media massa, profesi ini dipopulerkan oleh Slamet Djabarudi dari Tempo, khususnya dalam hal kebahasaan yang disebut redaktur bahasa. Kini, editor di Indonesia semakin banyak. Namun, sayang asosiasi profesi editor belum ada sehingga lebih banyak yang terjun ke dunia editor secara autodidak dan kurang memahami seluk-beluk profesi ini sesungguhnya. Pekerjaan editor berfokus pada perbaikan bahasa, termasuk juga perbaikan dan pengembangan konten tulisan meskipun mereka dilarang keras untuk mengubah naskah.
  5. Perajin buku (book packager) adalah profesi yang dijalankan secara gabungan antara penulis, editor, dan desainer sehingga mereka mampu berkolaborasi menciptakan produk buku yang siap terbit. Produk itu kemudian ditawarkan kepada para penerbit yang mau membayar dengan sistem beli putus (flat fee) ataupun royalti dalam jangka waktu tertentu. Profesi perajin buku masih jarang di Indonesia dan salah satu yang melakoninya adalah saya. Karya-karya seperti serial buku for dummies di Amerika merupakan hasil kerja perajin buku. Bahkan, serial novel terkenal Nancy Drew juga dikerjakan oleh perajin buku dengan penulis yang berbeda-beda. Penggagasnya adalah Edward Stratemeyer yang juga dianggap sebagai pelopor profesi book packager.


Kini, banyak pribadi maupun sebuah lembaga memahami betul arti penting para pekerja kreatif penulisan. Anda mungkin tidak pernah berpikir siapa yang menyusun buku panduan motor atau panduan mobil Anda yang sudah tersedia dalam bahasa Indonesia. Boleh jadi pula Anda tidak pernah membayangkan ada orang yang mau bersusah payah untuk menciptakan semboyan sebuah partai serta menyusun visi dan misi partai tersebut dengan bahasa yang "gagah".

Saya bersama seorang rekan insya Allah akan berangkat ke Cina-Asean Expo 2013 September nanti mewakili Ikapi untuk mempresentasikan kemajuan perbukuan di Indonesia. Kami diminta membawakan tema tentang perbukuan Indonesia dari penerbitan tradisional ke penerbitan digital.  Jadi, kami pun berbagi tugas. Rekan yang satu akan mempresentasikannya dalam bahasa Inggris di forum, sedangkan saya akan menyiapkan materi atau konten presentasi secara ringkas berikut data serta desain slide 'salindia' yang menarik. Itu memang bidang keahlian saya.

Dalam sebulan ini saya juga tengah mempelajari konversi tulisan menggunakan aplikasi iBook Author yang dikembangkan Apple. Sebuah konten asal, apakah itu dalam bentuk presentasi Powerpoint, handout, modul, atau buku dapat dikonversi menjadi iBook dengan membenamkan (embedded) juga animasi, video, ataupun musik/suara. Di sinilah saya lihat kreativitas dalam bentuk ide-ide pengemasan diperlukan. Anda akan memerlukan seorang perajin buku untuk mengembangkan produk seperti iBook.

Keren dong jika di dalam tablet iPad Anda justru tertanam juga karya-karya iBook Anda yang bisa digunakan untuk presentasi bisnis, menyampaikan kuliah, ataupun menyampaikan dakwah. Nah, inilah dunia kreativitas penulisan-penerbitan yang turut juga dibesarkan teknologi komputer/internet.

***

Menulis? Anda mau jadi seperti apa? Penulis yang hanya menulis dan menawarkannya ke media massa atau penerbit buku, lalu menunggu. Itu tipikal penulis tradisional dan tak  mengapa juga Anda jalani sampai kemudian menjadi profesional sebagai penulis buku laris atau penulis esei kenamaan. Langkah profesional lain dan menarik adalah menjadi seperti kelima profesi tadi. [BT]

Copyright 2013 oleh Bambang Trim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun