Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

5 Profesi Kreatif Penulisan

17 Agustus 2013   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:12 974 12
Dunia kreatif penulisan memang kagak ada matinye. Saya selalu mengemukakan analogi: Tidak ada satu bidang pun di dunia ini yang bisa lepas dari tulisan. Bahkan, seorang pribadi di ujung usianya pun perlu menuliskan surat wasiat yang bisa dipahami ahli warisnya sehingga ia merasa perlu juga mampu menulis.

Pada zaman dahulu, penulis memang sudah eksis dan posisinya selalu dianggap penting. Mereka bahkan mendapatkan fasilitas khusus sebagai asisten para raja ataupun pejabat untuk menuliskan sesuatu, termasuk juga mengalihbahasakan kitab-kitab dari negeri asing.

Dalam konteks kini, penulisan sudah menjadi industri walaupun karakter seni tidak dapat dilepaskan sebagai suatu usaha mengemas bahasa dengan apik, enak dibaca, serta dalam beberapa hal mengandung keindahan. Seorang SBY tampaknya memerlukan sang penulis ini untuk membantunya merancang naskah pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2013, apalagi momen itu adalah momen terakhirnya berpidato sebagai pejabat presiden RI. Dari sebuah situs berita dikabarkan bahwa sang Presiden butuh waktu dua hari untuk mengonsep pidatonya.

Dalam tulisan ringan ini saya hendak menyajikan profesi kreatif bidang penulisan yang dilakoni banyak orang dalam industri media, seperti penerbitan buku, penerbitan media massa, ataupun penerbitan media daring 'online'. Tidak hanya itu, mereka juga berkiprah sebagai pekerja lepas sekaligus profesional untuk perusahaan-perusahaan, lembaga/institusi pemerintah,  ataupun perseorangan.

Saya menyebutkan lima profesi di antaranya, yang setiap masa mereka bercimpung dalam pekerjaan mengemas tulisan.


  1. Penulis bayangan (ghost writer) adalah penulis yang disewa untuk proyek penulisan tertentu dalam satu pekerjaan ataupun beberapa pekerjaan secara berkala. Penulis bayangan disebut demikian karena namanya sebagai penulis tidak pernah dicantumkan dalam kredit sebuah tulisan atau kalaupun dicantumkan, biasanya tertulis "seperti yang dikisahkan .... kepada ....". Intinya penulis bayangan direkrut oleh lembaga/institusi ataupun perseorangan yang memang memerlukan keahlian sang penulis dalam menyusun kata-kata. Penulis bayangan umumnya mereka yang sudah memiliki begitu banyak portofolio karya dan juga mampu bekerja layaknya jurnalis (biasanya mereka memang dari kalangan jurnalis) untuk melakukan wawancara ataupun investigasi terhadap suatu topik tulisan.
  2. Penulis pendamping (co-writer) adalah penulis yang diajak ataupun diminta seorang pemilik gagasan (author) untuk menulis bersama-sama. Karena itu, nama penulis pendamping biasanya turut dicantumkan sebagai nama kedua (jika dua orang yang menulis) atau nama ketiga (jika tiga orang yang menulis). Penulis pendamping juga banyak direkrut dari kalangan wartawan yang sudah terbiasa menulis sehingga sebuah konsep yang rumit sekalipun dapat disajikan dengan "renyah" kepada pembaca. Para pengguna jasa penulis pendamping biasaya sadar betul bahwa mereka hanya memiliki konten dan mampu menjelaskannya, tetapi mereka tidak dapat menuliskannya dengan baik.
  3. Penulis teks iklan (copy writer) adalah penulis yang khusus bekerja menulis, mengemas, dan mengembangkan teks-teks kreatif untuk iklan. Mereka bisa menulis tagline, menulis untuk poster atau brosur, menulis untuk surat-surat promosi, menulis ulasan produk di situs, menulis advertorial, ataupun menulis tips-tips yang beraroma iklan. Para copy writer umumnya bekerja pada biro iklan. Mereka bisa saja dari kalangan jurnalis atau kalangan sastrawan yang memiliki kemampuan mencipta teks-teks iklan berdaya pikat tinggi.
  4. Penyunting (editor) adalah perantara di antara penulis dan penerbit yang menjadikan naskah dari penulis lebih berdaya. Profesi editor di penerbit-penerbit buku di Indonesia baru populer sekitar awal 1990-an. Di penerbitan media massa, profesi ini dipopulerkan oleh Slamet Djabarudi dari Tempo, khususnya dalam hal kebahasaan yang disebut redaktur bahasa. Kini, editor di Indonesia semakin banyak. Namun, sayang asosiasi profesi editor belum ada sehingga lebih banyak yang terjun ke dunia editor secara autodidak dan kurang memahami seluk-beluk profesi ini sesungguhnya. Pekerjaan editor berfokus pada perbaikan bahasa, termasuk juga perbaikan dan pengembangan konten tulisan meskipun mereka dilarang keras untuk mengubah naskah.
  5. Perajin buku (book packager) adalah profesi yang dijalankan secara gabungan antara penulis, editor, dan desainer sehingga mereka mampu berkolaborasi menciptakan produk buku yang siap terbit. Produk itu kemudian ditawarkan kepada para penerbit yang mau membayar dengan sistem beli putus (flat fee) ataupun royalti dalam jangka waktu tertentu. Profesi perajin buku masih jarang di Indonesia dan salah satu yang melakoninya adalah saya. Karya-karya seperti serial buku for dummies di Amerika merupakan hasil kerja perajin buku. Bahkan, serial novel terkenal Nancy Drew juga dikerjakan oleh perajin buku dengan penulis yang berbeda-beda. Penggagasnya adalah Edward Stratemeyer yang juga dianggap sebagai pelopor profesi book packager.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun