Micro Puisi: Seduka Itukah Laut
Seduka itukah laut ketika surut
mengemban sampah takhanyut
riaknya yang  mencumbu lumut
pada tebing tepian mengerucut
Selinang duka ikan dijaring nelayan
menggeliat disorot cahaya rembulan
menunggu tubuh dirinya direbahkan
pada pinggir lautan tangis perpisahan
Sesepi itukah laut yang amuk ombaknya
telah menenggelamkan biduk nelayan
telah memupuskan rindu dan harapan
menghantarkan bentuk bentuk kematian
menghilirkan pula rupa rupa penghidupan
Laut, ikan, dan nelayan
saling menghidupkan
juga saling mematikan
namun ketiganya
selalu dipersatukan
dalam kerelaan dan
pengorbanan
(dalam siklus kelestarian, 2021)
Puisi tentang laut pun bisa berduka, ikan pun bisa berduka, nelayanpun berduka. Demikian pula bisa gembira. Duka dan gembira mereka dalam siklus kelestarian.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!