Mohon tunggu...
Bambang Syairudin
Bambang Syairudin Mohon Tunggu... Dosen - Bams sedang berikhtiar untuk menayangkan SATU per SATU PUISI dari SEMBILAN rincian PUISI tentang MASA DEPAN. Semoga bermanfaat. 🙏🙏

========================================== Bambang Syairudin (Bams), Dosen ITS ========================================== Kilas Balik 2023, Alhamdulillah Peringkat # 1 ========================================== Puji TUHAN atas IDE yang Engkau alirkan DERAS ==========================================

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ini Bukan Puisi: Ini Bukan Puisi

5 Agustus 2021   15:31 Diperbarui: 5 Agustus 2021   15:40 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)

[Ini Bukan Puisi | Ini Bukan Puisi]*

hanya sekadar ingin menyampaikan saja di sini tentang ini bukan puisi
agar tidak menjadi keliru ketika sedang menjajagi meraba-raba arti
sehingga bisa jadi menjadikan bertanya-tanya apa ya bedanya ini
kok perlu-perlunya atau bahasa jawanya kok kober-kobere ngurusi
kayak kurang kerjaan saja menggolong-golongkan ini bukan puisi

andai boleh menganalogikan beda "ini bukan puisi" dan "ini yang puisi"
yaitu dengan analogi "ini bukan manusia" dan "ini yang manusia"
kenapa kok analoginya dengan manusia? ya agar mudah saja
karena kita manusia setiap hari badannya selalu kita bawa-bawa
demikian pula puisi selalu ada kata-kata berbaris-baris di dalamnya

ketika kita saking kagumnya pada sifat baik manusia tertentu
bisa jadi ungkapan rasa salut yang kita ucapkan adalah
dia "bukan manusia" tapi dewa penolong
demikian pula ketika kita saking kesalnya pada sifat buruknya
maka bisa jadi kita kelepasan mengatakan bahwa
"dia bukan manusia" tapi iblis, dan seterusnya, dan seterusnya

kembali pada pembicaraan tentang ini bukan puisi, ringkasnya
yang hendak disasar adalah keberadaan sifat fiksinya beserta
kandungan ilusi, imajinasi, dan juga basa-basinya
"ini bukan puisi" bisa jadi sangat vulgar di satu sisi
atau sebaliknya sangat lebay di sisi lainnya, karena
ingin menunjukkan apa adanya tanpa bertameng
pada metafora dan kosmetika diksi, itu saja

(bukan bukan, 2021)

*Ini Bukan Puisi, tentang penjelasan perbedaan 
antara "ini bukan puisi" dan "ini yang puisi" 
untuk membantu memudahkan 
menyamakan persepsi
ketika mencoba 
memaknai isi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun