ketika
di tengah tengah kita
ada telinga yang kalah
luka menggigil peluk lara
rinding mendengarkannya
memang
linangan airmata kekalahan
kadang tak nampak oleh mata biasa
jika ia mencoba coba tersenyumpun
akan nampak jelas oleh mata hati kita
ngungun gundah sedihnya menyembul
dari dalam amuk badai gulana hatinya
andai
tak ada kepedulian dan
belas kasihan dari yang menang
niscaya
linangan airmata kekalahan itu
kan berubah jadi lahar panas