Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sampan yang Tenang

18 Juli 2022   20:54 Diperbarui: 18 Juli 2022   21:01 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo karya Rean Rahman berjudul "Man on a Boat" - Bersumber dari twitter Futura

Sendirian di sampan. Mencoba memaksakan kehendak. Sunyi tak bisa ditolak. 

Lelah berjalan berombongan. Seperti burung, perlu hinggap sejenak. Saat ingin beristirahat dengan mengibaskan rasa malas. 

Jika sudah nyaman di pohon rindang, mereka beranak pinak di situ. Karena terlalu riuh, mereka pun ingin terbang sendiri. Ikut ketenangan sampan, mengikuti ke mana akan berjalan.

Kehendak itu sebenarnya liar. Tetapi sampan dan burung mencoba untuk menumpulkan daya kritis sejenak.

Tak peduli terhadap intelektualisme atau rasionalisme. Itu pengelompokan cara berpikir, bukan cara mengheningkan perasaan. 

Mengetahui dan menghendaki adalah pasangan pilihan spiritualitas. Namun, kebaikan dan pemaksaan kehendak itu tetap terlihat tipis perbedaannya.

Kehendak mutlak, senantiasa bermuara pada diri kita. Walau absurd, banyak yang memilih sebagai gaya. Tapi ketika sedang bersampan, tak tahu akan menuju ke mana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun