Berjalan semakin ke sini, sendiri hampir tak berteman lagi. Itu semua terjadi, setelah mampu beraktualisasi diri. Ternyata perasaan dan kenyataan bergandengan tangan.
Sendiri dalam keramaian sungguh mengasyikkan. Hening, beningnya terjaga. Bising hanyalah ornamen kesementaraan. Semua pasti menuju hening abadi.
Berjalan semakin ke sini, sendiri tak berteman lagi. Selama kita terlalu terikat pada kata kebahagiaan, maka yang terpikirkan adalah apa yang dapat disumbangkan, bukan apa yang diperoleh.
Alangkah bahagianya bila kita mampu hidup tanpa membenci. Hari-hari umpatan yang diproduksi. Semakin menyakitkan hati, hidupnya serasa bergengsi.
Berjalan semakin ke sini, sendiri tak berteman lagi. Itu tak mengapa. Malah menjadi jaminan, bahwa kesendirian itu juga berkah kebahagiaan juga.