Hujan mulai jarang, di pinggir kolam, melihat ikan. Gerak tak diam, nengambang riang, di celah bebatuan.Â
Sangatlah tenang, tatapan mata tajam, berbisik pelan. Cahaya kebenaran, terpancar tenang, memeluk karang. Terlihat sangat, jauhi keburukan, tenang dijelang.
Ikan di kolam, redam tajamnya kata, penuh pelukan. Mata menatap mata, menjalin rasa, tersambung mesra. Saling mengerti, curiga hilang pergi, mesra abadi.
Ketahuilah, ambisi itu indah, sulit dicegah. "Rumangsa bisa", merasa bisa, ahli dalam segala. Tapi siapa, yang akan memilihnya, jejak tiada.
Ikan di kolam, tak perlu kata-kata, butuh sentuhan. Bernapas penting, kecipak pun berdenting, enggan berpaling.
Di air tenang, riak keabadian, semakin jelas. Ketika bebas, berniat akan patuh, bersungguh-sungguh.
Menyaring air kolam, kan menjernihkan, kotor pikiran.