Cinta itu terbuka, seperti bunga, apa adanya. Menatap matahari, tidak sembunyi, sumber enerji. Harum aroma, disebarkannya, hampir tak kenal masa.Â
Jika bunga ditutup, ia kan layu, hatinya pilu. Biarkan kumbang-kumbang, menghisap madu, riang selalu.
Kalau pun dipotong, jadi penghias, dekat jendela. Pagi terbuka, bercumbu dengan angin, sesuka ria.
Cantik memang misteri, masuk ke rusuk, lalu dikunci. Diperam dalam, kala dilihat lagi, tak tertandingi. Sangat pribadi, hanya untukku, spesial lagi.
Bila bunga tertutup, hilanglah nyawa, nama belaka. Terbanglah harumnya, hilang ceria, eksistensinya.
Musnahkan bunga, ya boleh-boleh saja, selagi bisa. Tapi dunia luas, tidaklah berbatas, berkembang bebas. Jika bunga menghilang, tanaman punah, kiamat sudah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI