Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jemput Damai Malam

18 Januari 2022   17:22 Diperbarui: 18 Januari 2022   17:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Toward the Night" Amol Tyagi  -  Lisandru

Siapa bilang, jemput damai malam, fatamorgana. Sangatlah tenang, dada alam pun, berdegup perlahan-lahan. Redup cahaya, nyenyakkan tidur, menunggu cahya pagi.

Damai malam, lupakan keburukan, makin melintang.  Di hari siang, sorot mata tajamnya, bagai elang. Selalu terbang rendah, menyambar mangsa, yang tak waspada.

Damai malam, riuh merias diri, menunggu kumbang. Lelah lunglai, membutuhkan hiburan, bertabir remang. Sesampai di rumah, tulang pun lemas, langkah tertumpas.

Apakah sunyi malam, penyebab tingkah, bermacam-macam ? Mungkin karena remang, dikira aman, tak ketahuan. Saat meratap, kadang teringat, nasi menjadi bubur. Dampak berdebur, rasa bercampur baur, telah telanjur.

Jemput damai malam, dengan tenteram, putihkan angan. Gairah kan kembali, semangat pagi, terpompa lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun