Bermacam lubuk, lain ikannya, belalang punya ladang. Kita memaksa diri, ikan belalang, tunduk sekali. Ikan belalang, menjadi korban, ganasnya insan.
Peladang dan nelayan, bertahu diri, melestarikan. Diambil secukupnya, lalu berteman, sepanjang zaman.
Kala pendatang tiba, lalu terancam, hidup tak nyaman. Si kuat itu, menjadi pemenangnya, semau-mau.
Hidup bertabur cinta, terhadap alam, terhadap ikan. Jangan semena-mena, memusnahkannya, kasihan dia.
"Lamun sira kuwasa, aja aleman, aja geleman". Tidak bertemu hikmah, karena pongah, merasa gagah.
Parahlah jika, menjadi penguasa, KKN saja. Punya jabatan, minim pengalaman, persis boneka.
Persis peluru, kekuasaan itu, penyebab takut. Ke mana kan sembunyi, setiap hari, kan ditakuti. Â